Soal Rencana BUMN Beli Startup Mobil Listrik, Erick Thohir: Ada Risiko Bisnis

9 Desember 2021 13:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) mencoba mengisi ulang baterai mobil listrikdi charging station (SPKLU) milik PLN.  Foto: Instagram/@erickthohir
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) mencoba mengisi ulang baterai mobil listrikdi charging station (SPKLU) milik PLN. Foto: Instagram/@erickthohir
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengakui ada risiko bisnis di balik rencana anak usaha BUMN, Indonesia Battery Corporation (IBC), mengakuisisi startup mobil listrik asal Jerman, StreetScooter.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Erick Thohir menyatakan BUMN harus berani mengintervensi pasar, agar Indonesia tak dikuasai produk asing. Dia juga menyatakan tak ada jaminan pasti untung dari setiap keputusan bisnis.
"Enggak ada garansi. Itulah kenapa kita duduk sama BPKP, BPK, KPK kemarin, bahwa di dalam bisnis ada risiko, dia enggak boleh korupsi atau membikin kebijakan, saya dapat duit sebagai menteri," katanya dalam perbincangan dengan kumparan, Rabu (8/12).
Menurutnya, risiko usaha itu merupakan bagian dari peran BUMN sebagai lokomotif pembangunan nasional.
Ilustrasi StreetScooter. Foto: www.streetscooter.com
Dia mencontohkan kerja sama yang dijalin IBC dengan produsen baterai mobil listrik asal China, CATL dan asal Korea Selatan, LG. Hal itu dilakukan, untuk mendorong program hilirisasi yang dicanangkan Presiden Jokowi, supaya Indonesia tak melulu mengekspor bahan baku mentah.
ADVERTISEMENT
Meskipun menurutnya, untuk hilirisasi itu diperlukan dana investasi yang besar.
"Artinya apa, waktu kita milih CATL sama LG kita korupsi? rugi lho, itu investasi USD 9 miliar, USD 1 miliar, akan rugi berapa tahun? berarti masuk penjara dong salah? Kalau begitu enggak usah, kita raw material saja kirim, pasti untung," ujarnya.
Menurutnya, rencana membeli StreetScooter merupakan bagian dari investasi membeli teknologi. Terhadap pihak-pihak yang menuduh dirinya mendapat keuntungan atau korupsi dari pembelian startup mobil listrik Jerman itu, Erick Thohir menantang pembuktian di pengadilan.
"Nah StreetScooter itu adalah perusahaan teknologi, apa dibilang itu korupsi? Gimana caranya itu korupsi? Apakah ada yang menuduh Erick Thohir terima duit dari StreetScooter? Ayo kita buktiin di pengadilan," tegas Menteri BUMN itu.
ADVERTISEMENT