Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia , memiliki sederet target yang akan direalisasikan di periode kabinet 2019-2024.
ADVERTISEMENT
Beberapa hal tersebut seperti fokus kerja pada eksekusi dan memperkuat investasi hingga janji untuk membereskan perizinan investasi agar lebih efisien. Berikut kumparan merangkumnya, Jumat (1/11):
1.BKPM Bentuk Satgas Eksekusi
"Jadi dua-duanya kita jalan. Sekarang kita lihat menjadi prioritas adalah yang ada bagaimana kita eksekusi," ujarnya.
2.Menggenjot Investasi dalam Negeri
Berdasarkan hasil dengar pendapat, menurut Bahlil Lahadalia , kendala investasi yang masih menjadi persoalan adalah minimnya kepastian dan jaminan bagi para investor.
Adapun fokus kerja lainnya yang akan dia lakukan adalah menggenjot investasi dari dalam negeri atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
ADVERTISEMENT
Bukan sekadar fokus mengerek nilai investasi yang tinggi, Bahlil menyebut UMKM dan investasi domestik berguna untuk menciptakan ekosistem pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil.
"Contoh pembangunan jalan tol, BUMN atau investor asing atau luar negeri yang mengerjakan tapi kasih untuk UMKM yang daerah itu, atau bagian-bagian mana yang mereka bisa kerjakan. Agar bisa terjadi multiplier efek pada pengusaha-pengusaha yang ada di tempat investasi itu dilakukan," sebut Bahlil.
3.Janji Membereskan Keruwetan Perizinan Investasi
Selanjutnya setelah mempermudah izin, Ia juga menekankan tak akan mengabaikan investasi asing yang masuk. Caranya ialah dengan menjalin koneksi hingga menjaring investasi asing bukan hanya sekadar masuk, tapi betah berinvestasi di RI.
ADVERTISEMENT
Pihaknya mengaku memiliki setidaknya 8 kantor perwakilan yang mengurusi penggalakkan investasi di berbagai negara. Misalnya saja, Australia, Singapura, Jepang, hingga Korea. Makanya, itulah yang akan dia optimalkan.
“Kalau saya melihat strateginya begini, kalau promosi itu kan bagaimana orang bisa tau Indonesia, mereka nyaman untuk melakukan investasi,” ujar mantan ketua HIPMI itu.
BKPM mencatat data realisasi investasi periode triwulan III pada Juli-September 2019 mencapai Rp 205,7 triliun. Jumlah itu naik sebesar 18,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018.
Selama triwulan III tahun 2019 realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 100,7 triliun atau naik 18,9 persen (yoy). Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 105,0 triliun atau naik 17,8 persen (yoy).
ADVERTISEMENT