Ternyata Cangkul Asal China Sudah Ada di Indonesia Sejak 2015

15 November 2019 12:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cangkul. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cangkul. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi sempat geram beberapa waktu yang lalu karena barang seperti cangkul saja masih impor. Padahal produk ini bisa diproduksi oleh UMKM di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima kumparan, Jumat (15/11), ternyata memang benar, Indonesia masih menerima impor cangkul hingga bulan lalu. Berdasarkan negara asalnya, impor cangkul tersebut didominasi oleh China.
Selama Januari-Oktober 2019, impor cangkul hanya senilai USD 106.171 dengan total volume sebesar 292,44 ton. Cangkul asal China mencapai USD 106.127 atau seberat 292,43 ton. Sementara cangkul asal Jepang hanya USD 65 atau seberat 7 kg.
Meski nilainya kecil, namun hal ini terus mengalami kenaikan. Selama 2018, total impor cangkul mencapai USD 33.889 atau seberat 78,1 ton. Nilainya tersebut mengalami kenaikan signifikan hingga 4.000 persen jika dibandingkan dengan 2017 yang hanya USD 794 atau 2,3 ton.
Namun impor cangkul selama 2017 sebenarnya mengalami penurunan jika dibandingkan 2016 yang mencapai USD 187.064 atau 142,7 ton. Adapun di 2015, total impor cangkul hanya USD 6.589 atau seberat 14 ton.
Ilustrasi cangkul. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sejak 2015-2018, China menjadi satu-satunya negara pengimpor cangkul di Indonesia. Sementara cangkul asal Jepang baru masuk di tahun ini. Sayangnya, data yang ditunjukkan BPS hanya sampai 2015.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Jokowi sempat menyindir bahwa kebanyakan pacul dan cangkul yang ada di Indonesia adalah produk impor saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019.
"Misalnya urusan pacul, cangkul, masak masih impor," kata Jokowi bernada tinggi di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).
Jokowi bilang, harusnya urusan pacul atau cangkul bisa diproduksi oleh unit Usaha Kecil Menengah (UKM). Pasar cangkul di Indonesia sendiri sangat besar yang harusnya bisa diproduksi di dalam negeri.
"Apakah tidak bisa didesain industri UKM kita? Kamu buat pacul. Tahun depan saya beli ini puluhan ribu, ratusan ribu cangkul yang dibutuhkan masih impor. Apakah negara kita yang sebesar ini industrinya yang sudah berkembang benar, pacul cangkul (saja) harus impor?" tegas Jokowi dengan nada tinggi.
ADVERTISEMENT