Terus Merugi, Kilang ExxonMobil di Australia Ditutup, Pekerja di-PHK

10 Februari 2021 10:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustasi ExxonMobil. Foto: Dok. SPHC
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi ExxonMobil. Foto: Dok. SPHC
ADVERTISEMENT
Karena terus merugi, kilang minyak Altona milik perusahaan minyak Amerika Serikat (AS) ExxonMobil yang ada di negara bagian Victoria, Australia, ditutup. Akibat penutupan itu, seluruh pekerja di-PHK.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari The Age, ExxonMobil Corp mengumumkan penutupan kilan tua berusia 72 tahun itu pada Rabu (10/2). Selain sudah berusia tua, kilang Altona merupakan yang terkecil di negara itu. Seiring lesunya permintaan, secara ekonomi bisnis kilang itu dianggap sudah tidak layak dipertahankan.
Chairman ExxonMobil Australia, Nathan Fay, mengatakan keputusan penutupan bukan berarti pemerintah setempat selama ini tak mendukung bisnis mereka. "Kami berterima kasih atas upaya luar biasa dari karyawan kami untuk meningkatkan kelangsungan operasi," katanya.
Selanjutnya fungsinya akan diubah jadi terminal atau depo impor bahan bakar karena.Karena penutupan dan perubahan fungsi kilang itu, sekitar 300 pekerjaan hilang dan membuat sejumlah pekerja di-PHK.
Perusahaan Minyak Exxon Foto: REUTERS/Rick Wilking
Keputusan perusahaan minyak AS itu akan meninggalkan Australia, menyusul langkah serupa yang dilakukan perusahaan minyak lainnya. Yakni BP Plc memutuskan untuk menutup bisnis minyaknya di Kwinana pada April, sementara itu Ampol Ltd sedang mempertimbangkan keberadaan kilangnya di Lytton.
ADVERTISEMENT
“Keputusan ExxonMobil untuk menutup kilang Altona di Victoria sangat mengecewakan,” kata Menteri Energi Australia, Angus Taylor, dalam sebuah pernyataan.
Tapi Taylor mengatakan penutupan kilang ExxonMobil tidak akan berdampak negatif pada cadangan BBM Australia.
Kebijakan lockdown serta pembatasan perjalanan karena pandemi virus corona, telah memangkas permintaan minyak secara global, termasuk di Australia. Hal ini membuat kilang minyak dibelit kerugian.
Australia telah menawarkan paket subsidi BBM senilai 2,3 miliar dolar Australia (USD 1,8 miliar) untuk mengatasi kesulitan keuangan yang dihadapi kilang. Tapi sejauh ini hanya Viva Energy, operator dari kilang minyak terbesar yang tersisa di Australia, yang menerima subsidi itu.