21 April: Hari Kartini, Hari Lahir Dua Klub Besar Indonesia

21 April 2020 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Barito Putera dan Bali United berduel. Foto: Dok. Media Bali United
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Barito Putera dan Bali United berduel. Foto: Dok. Media Bali United
ADVERTISEMENT
Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Tiap memperingati hari lahir Raden Ajeng Kartini, masyarakat Indonesia mengenang perjuangan pahlawan yang menjadi pelopor kebangkitan perempuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Nyatanya, 21 April tak cuma spesial buat perempuan Tanah Air. Dua klub besar Indonesia memperingati hari jadinya, yaitu PS Barito Putera dan PSMS Medan.
Laskar Antasari—julukan Barito Putera—berulang tahun ke-32 pada 2020 ini. Sementara Ayam Kinantan—panggilan PSMS—sudah berusia 70 tahun saat ini.
Bicara Barito Putera, kelahirannya yang penuh perjuangan pada 1988 tentu masih diingat publik Banjarmasin, Kalimantan Selatan. H. Abdussamad Sulaiman Haji Basirun menginisiasi terbentuknya Laskar Antasari meski dirinya saat itu sedang mempertaruhkan nyawa di RS Pondok Indah, Jakarta, karena dihadapkan operasi besar.
Penyerang Barito Putera, Aleksandar Rakic. Foto: Dok. Aleksandar Rakic
Kerangka tim Barito Putra merupakan ‘gabungan’ dari Persinus Banjarmasin—klub amatir Kalimantan Selatan yang juga didirikan Abdussamad—dan tim PON Kalimantan Selatan tahun 1988.
Kompetisi Galatama merupakan medan perang pertama Barito Putera. Tak ingin cuma ‘menumpang lewat’, Laskar Antasari lantas merekrut bintang-bintang nasional.
ADVERTISEMENT
Selama lima musim di Galatama, posisi terbaik Barito Putera ialah peringkat ketiga pada musim 1992.
Setelah itu, Laskar Antasari tampil ke Liga Indonesia (LI) yang merupakan gabungan Galatama dan Perserikatan. Barito Putera memang belum pernah merengkuh gelar juara di kompetisi level tertinggi di Indonesia.
Sembilan musim di LI sejak 1994, Barito Putera terpuruk. Mereka terdegradasi ke Divisi Satu (level kedua) pada 2003. Semusim berselang mereka terlempar ke Divisi Dua.
Sejak 2006, mereka berjuang merangkak hingga kembali ke level tertinggi. Mimpi mereka baru terwujud pada 2013 setelah menjadi juara Divisi Utama (level kedua) musim 2011-2012.
Kini perjuangan Barito Putera memajukan sepak bola Kalimantan Selatan diteruskan Hasnuryadi Sulaiman, putera Abdussamad.
ADVERTISEMENT
Publik Banjarmasin tentu berharap Laskar Antasari bisa merengkuh trofi liga pertamanya dalam waktu dekat. Selama ini, Barito Putera cuma memanaskan papan tengah klasemen Liga 1.
Bergeser ke PSMS, yang juga berulang tahun pada hari yang sama, klub kebanggaan masyarakat Medan tersebut termasuk tim tertua di Indonesia.
Ayam Kinantan berdiri pada 21 April 1950. Meski demikian, sejak tahun 1930 telah berdiri klub Medansche Voetbal Club (MSV) yang diyakini merupakan embrio PSMS.
Sebagai klub tradisional di Tanah Air, PSMS sudah menggondol lima gelar kompetisi level tertinggi selama berlabel Perserikatan (1967, 1971, 1975, 1983, dan 1985). Saat ini, Ayam Kinantan berada di Liga 2 dan tengah berjuang untuk kembali ke Liga 1.
ADVERTISEMENT
Ulang tahun dua klub besar Indonesia itu mendapat perhatian dari PSSI. Melalui video pendek, Mochamad Iriawan—Ketua Umum PSSI—memberikan ucapan selamat kepada Barito Putera dan PSMS.
Para pemain PSMS merayakan gol (ilustrasi). Foto: Septianda Perdana/ANTARA
“Saya mengucapkan selamat hari jadi ke-32 untuk PS Barito Putera, Laskar Antasari, klub kebanggaan masyarakat Banua, Kalimantan Selatan. Semangat, terus maju, dan eksis di sepak bola nasional. Salam hangat untuk Barito Mania di mana pun berada.”
“Salam sepak bola, saya Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengucapkan selamat hari jadi ke-70 untuk PSMS Medan. Tim Ayam Kinantan kebanggaan masyarakat Sumatera Utara dengan semangat ‘rap-rap’ dan ‘ribak sude’. Salam hangat saya untuk suporter PSMS di mana pun berada. Salam Sada Roha,” kata Iriawan.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
ADVERTISEMENT
---
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.