Arsenal vs Chelsea: Antara Solusi Alternatif dan Cara Lawas

17 Januari 2019 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duel di laga Arsenal vs Chelsea. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Duel di laga Arsenal vs Chelsea. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
ADVERTISEMENT
Berakhirnya laju tak terkalahkan dalam 22 pertandingan bermuara pada labilnya performa Arsenal. Tak cuma di Premier League, tetapi juga di kompetisi lain. Sejak dikalahkan Southampton 2-3, pertengahan Desember 2018 lalu, Arsenal menjalani tujuh pertandingan dan menelan kekalahan pada tiga laga di antaranya.
ADVERTISEMENT
Dua dari tiga kekalahan itu diderita Arsenal saat menghadapi tim papan atas Premier League, Tottenham Hotspur dan Liverpool, meski kekalahan dari Spurs mereka alami di ajang Piala Liga. Sementara, satu kekalahan lain didapatkan tatkala bertandang ke markas West Ham United pada partai termutakhir.
Belum juga sembuh dari instabilitas itu, Arsenal sudah harus menghadapi lawan berat di pekan ke-23 Premier League, Minggu (20/1/2019) dini hari WIB nanti. Chelsea, tim yang mengalahkan mereka 2-3 pada paruh pertama musim, akan mereka jamu di Ashburton Grove.
Ada kalanya Arsenal menempel ketat Chelsea untuk memperebutkan satu tiket Liga Champions musim depan. Akan tetapi, saat ini situasinya tak lagi demikian. Akibat rangkaian hasil buruk di periode Desember-Januari, Arsenal kini tertinggal enam poin dari Chelsea. Bahkan, The Gunners berpotensi disalip oleh Manchester United yang kini cuma kalah selisih dua gol dari mereka.
ADVERTISEMENT
Laga menghadapi Chelsea sendiri dijamin tidak akan mudah bagi Arsenal. Selain karena The Blues sudah terbukti bisa menang pada laga pertama, rekor pasukan Maurizio Sarri itu belakangan juga lebih bagus. Usai ditekuk Tottenham dan Wolves pada akhir November dan awal Desember 2018, Chelsea mulai menemukan stabilitas yang dimulai dengan kemenangan 2-0 atas Manchester City.
Memang, Chelsea sendiri tidak imun dari kekalahan karena selama Desember-Januari mereka menderita dua kekalahan, salah satunya di Premier League saat menjamu Leicester City. Namun, hasil positif mereka jauh lebih banyak. Total, Chelsea menjalani 10 pertandingan sejak menang atas City dan dari sana mereka sanggup mengumpulkan enam kemenangan.
Dengan catatan seperti ini, menjadi wajar jikalau Chelsea sedikit lebih diunggulkan kendatipun pertandingan nanti akan dilangsungkan di markas Arsenal. Pertanyaannya, seberapa unggul sebenarnya Eden Hazard dan kawan-kawan?
ADVERTISEMENT
Perlu dicatat bahwa dalam enam kemenangan yang disebutkan sebelumnya, cuma sekali Chelsea bisa unggul lebih dari satu gol, itu pun di Piala FA pada laga menghadapi tim Championship, Nottingham Forest. Bahkan, ada tiga pertandingan -- melawan Leicester dan Southampton di Premier League serta Tottenham di Piala Liga -- di mana Chelsea gagal mencetak gol.
Membobol gawang lawan memang persoalan terbesar Chelsea musim ini. Di antara tim-tim enam besar, rekor mencetak gol mereka adalah yang terburuk di angka 40. Sebelum ini ada Manchester United yang berada di bawah mereka, tetapi semenjak 'Iblis Merah' ditangani Ole Gunnar Solskjaer, peringkat Chelsea turun dalam urusan membobol gawang lawan.
Ekspresi Alvaro Morata setelah Chelsea kalah dari Manchester City di Community Shield. (Foto: John Sibley/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Alvaro Morata setelah Chelsea kalah dari Manchester City di Community Shield. (Foto: John Sibley/Reuters)
Kesulitan Chelsea ini tentu tak bisa dipisahkan dari performa buruk striker-striker mereka. Dari kaki dan kepala Olivier Giroud dan Alvaro Morata musim ini baru lahir enam gol di ajang Premier League. Tak heran jika Sarri sampai saat ini masih berusaha keras menarik Gonzalo Higuain dari Milan.
ADVERTISEMENT
Soal Higuain, pemain asal Argentina ini sudah tidak bermain ketika Milan ditundukkan Juventus pada ajang Supercoppa Italiana. Rumor yang beredar kencang adalah pemain satu ini tengah menjalin negosiasi dengan Chelsea dan kepindahannya ke London Barat tampak tak terhindarkan. Namun, kita sudahi dulu bahasan Higuain karena semua masih bisa terjadi.
Sembari menunggu kepastian akan Higuain, Sarri pun mau tak mau bakal kembali mengandalkan Hazard untuk bermain sebagai penyerang tengah. Hazard sendiri sampai saat ini merupakan penampil terbaik Chelsea di lini depan dengana raihan 10 gol dan 10 assist-nya. Tak cuma kreator, pemain Belgia itu juga merupakan eksekutor andal.
Keberadan Hazard di area tengah penyerangan sebenarnya adalah hal positif karena di situ dia bertindak sebagai false nine. Dengan begitu, permainan Chelsea pun menjadi lebih cair secara general. Akan tetapi, ada pula sisi negatif yang muncul karena dengan keberadaan Hazard di tengah, Chelsea hampir bisa dipastikan takkan bisa menggunakan bola udara sebagai alternatif.
ADVERTISEMENT
Chelsea sebetulnya tak perlu begitu khawatir karena mereka memiliki sosok Giroud. Pemain Prancis ini bukan striker tajam. Di Premier League dia baru bisa mencetak satu gol. Kendati begitu, dia adalah sosok yang pas untuk mengeksploitasi kelemahan Arsenal saat menghadapi serangan udara. Saat dikalahkan Southampton, Arsenal kebobolan tiga gol lewat sundulan kepala.
Charlie Austin mencetak gol kemenangan Southampton ke gawang Arsenal. (Foto: Reuters/Hannah McKay)
zoom-in-whitePerbesar
Charlie Austin mencetak gol kemenangan Southampton ke gawang Arsenal. (Foto: Reuters/Hannah McKay)
Inilah mengapa, Giroud bisa jadi penentu. Chelsea memang dijamin bakal menerapkan Sarriball seperti yang sudah-sudah. Akan tetapi, ketika kebuntuan itu tiba, Giroud bisa diutilisasi sebagai 'pencahar'. Pekerjaan rumah Sarri adalah menentukan kapan eks pemain Montpellier ini dimasukkan.
Selain memanfaatkan Giroud, Chelsea juga sebetulnya punya cara lain untuk mengalahkan Arsenal, yaitu lewat serangan balik. Hal ini sudah mereka terapkan sebelumnya, di mana dua dari tiga gol yang lahir di Stamford Bridge adalah buah dari serangan balik. Menghadapi serangan balik menjadi kelemahan Arsenal lainnya dan ini harus dioptimalkan.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, jika memang Chelsea -- yang memiliki trio cepat dalam diri Hazard, Willian Borges, dan Pedro Rodriguez -- memutuskan untuk menggunakan serangan balik, artinya mereka kudu berkompromi. Serangan balik hanya bisa terjadi ketika lewat transisi bertahan ke menyerang. Jika Chelsea ngotot untuk mengurung pertahanan Arsenal, bisa jadi ini justru tidak akan terjadi.
Jika Chelsea punya dua sampai tiga opsi, Arsenal sesungguhnya 'cuma' punya dua opsi. Pertama, melakukan serangan cepat dari sayap. Pada pertandingan melawan Chelsea sebelumnya, dua gol mereka lahir dari skema ini. Malah, sebenarnya bisa ada empat gol yang lahir jika Pierre-Emerick Aubameyang dan Henrikh Mkhitaryan tak memilih untuk mengirim bola ke orbit bumi. Artinya, formula ini sebetulnya sangat ampuh untuk mengalahkan Chelsea.
ADVERTISEMENT
Serangan cepat dari sayap bisa jadi opsi terbaik Arsenal karena Chelsea sendiri, dengan Sarriball-nya itu, secara natural bakal memiliki lubang di sisi kanan dan kiri pertahanannya. Sarri selalu meminta dua full-back-nya untuk membantu serangan dan itu adalah pisau bermata dua yang bisa menguntungkan sekaligus merugikan Chelsea.
Perayaan gol Alex Iwobi saat Arsenal mengalahkan Blackpool. (Foto: Peter Powell/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol Alex Iwobi saat Arsenal mengalahkan Blackpool. (Foto: Peter Powell/Reuters)
Selain mengeskspos sisi sayap, satu cara lain yang mungkin bisa ditempuh 'Meriam London' adalah dengan mematikan permainan Chelsea sepenuhnya dengan cara menghentikan Jorginho. Namun, ini bukan hal yang bisa dengan gampang dilakukan Arsenal karena secara alamiah mereka tidak punya pemain beratribut defensif bagus yang berbenturan langsung dengan Jorginho di lapangan.
Maka, begitulah yang kira-kira akan terjadi dari segi taktikal. Chelsea punya kans besar lewat rencana alternatif, Arsenal punya kesempatan jika menggunakan cara lawanya. Plan B vs Plan A.
ADVERTISEMENT
Namun, taktik semata tidak akan cukup untuk memenangkan sebuah tim. Arsenal bakal bermain di kandang yang sudah memberi mereka 63% poin musim ini. Namun, faktor kandang ini bisa juga takkan banyak membantu karena Arsenal kehilangan empat poin di Emirates saat menjamu Manchester City dan Liverpool.
Faktor non-teknis yang barangkali bisa digunakan Arsenal adalah motivasi. Sekarang mereka sedang terjepit dan motivasi -- meskipun terdengar seperti sebuah klise -- adalah senjata ampuh untuk bangkit. Jika Arsenal pernah tak terkalahkan dalam 22 pertandingan sebelumnya, tak ada alasan untuk tidak mengulanginya kembali di paruh kedua ini.
=====
*Pertandingan pekan ke-23 Premier League antara Arsenal dan Chelsea akan terselenggara pada Minggu (20/1/2019) dini hari pukul 00:30 WIB di Emirates Stadium, London.
ADVERTISEMENT