news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Beto Goncalves Dukung Liga Berjalan Lagi dengan Protokol Kesehatan

5 Juni 2020 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerang Madura United, Alberto Goncalves. Foto: Dok. LIB
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang Madura United, Alberto Goncalves. Foto: Dok. LIB
ADVERTISEMENT
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) merencanakan kompetisi musim 2020 bisa mulai lagi pada September (Liga 1) dan Oktober (Liga 2).
ADVERTISEMENT
Sejumlah pematangan dilakukan. Federasi berdiskusi dengan klub, APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia), APSSI (Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia), hingga pemangku kepentingan lain untuk merumuskan kebijakan sekaligus protokol kesehatan.
Rancangan menggulirkan liga kembali mendapat sambutan positif dari Alberto ‘Beto’ Goncalves.
Pemain naturalisasi berdarah Brasil itu sangat senang sepak bola kembali berjalan. Dengan catatan, protokol kesehatan diterapkan ketat.
“Semoga liga bisa berjalan lagi. Semua rindu sepak bola. Mungkin September mulai dan latihan bisa berjalan sejak Agustus. Yang penting ada protokol untuk kesehatan,” kata Beto pada Jumat (5/6/2020).
Menurut Beto, persoalan kompetisi saat pandemi virus corona memang bak pisau bermata dua. Andaikan berhenti total, ekonomi pesepak bola menjadi sulit. Namun, ketika liga dilanjutkan, ada risiko terjangkit virus corona.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Beto memilih mendukung liga bergulir lagi. Asalkan protokol kesehatan berjalan benar, risiko terpapar virus corona semakin kecil.
Beto Goncalvez. Foto: Franky Emmanuel
“Jaga jarak, pakai masker, dan detail protokol lainnya. Liga harus kembali dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Soalnya, kita belum tahu kapan virus corona selesai, bisa-bisa tahun depan masih ada.”
“Kalau liga disetop terus, keadaan ekonomi kami (pemain) bagaimana. Kami butuh kerja dan uang. Tanpa pekerjaan dan uang, malah bisa lebih parah,” ujar striker Madura United itu.
Beto yakin Indonesia bisa kembali memulai aktivitas dengan tatanan normal baru atau new normal. Ia melihat pemerintah, stakeholder, dan masyarakat kompak.
Tak seperti kondisi di Brasil yang diceritakan Beto. Penyerang 39 tahun itu tak yakin Brasil bisa mengendalikan wabah sama baiknya seperti Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Brasil sangat parah. Semuanya berbau politik. Gubernur, Wali Kota, dan Presiden tak satu suara. Ada yang bilang banyak kasus virus corona biar Presiden disalahkan. Ada manipulasi data,” tutur Beto.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.