Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
![Wasit Aprisman Aranda (kiri) menunjuk titik putih usai pelanggaran yang dilakukan pesepak bola Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1566654460/jixnjravhp1cpzvmvp5v.jpg)
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona membuat kompetisi sepak bola nasional mau tak mau terhenti. Tak hanya pelatih dan pemain yang terkena dampak, perangkat pertandingan juga pusing bukan kepalang.
ADVERTISEMENT
Di antara pelatih dan pemain, perangkat pertandingan bahkan bisa dibilang paling terdampak. Pasalnya, mereka selama ini hanya mendapatkan pemasukan ketika memimpin pertandingan. Berbeda dengan pelatih dan pemain yang menerima gaji setiap bulannya.
Terkhusus bagi wasit , berhentinya kompetisi tak banyak mempengaruhi perekonomian mereka karena masih memiliki pekerjaan lainnya. Akan tetapi, tak sedikit pula wasit yang hanya mengandalkan pemasukan dari honor memimpin.
“Memang kalau wasit dibayar ‘kan per pertandingan. Kalau tidak ada pertandingan, tidak didapat honor,” ujar wasit nasional, Yudi Nurcahya, ketika berbincang dengan kumparan, Selasa (30/6).
Berbeda dengan Yudi yang masih memiliki sumber pemasukan lain, rekannya ada yang harus banting setir menyusul berhentinya kompetisi sejak Maret lalu.
ADVERTISEMENT
“Ada yang sekarang jualan online. Karena memang tidak ada pekerjaan lain. Jadi, memang pekerjaan utamanya sebagai wasit. Kalau teman-teman yang memiliki pekerjaan lain mungkin masih bisa selamat,” katanya.
“Makanya, ketika dengar kompetisi mau bergulir lagi Oktober nanti, kami antusias sekali, sudah nunggu-nunggu. Memang belum ada informasi resmi dari PSSI, cuma kabar itu sudah ramai diperbincangkan di kalangan wasit,” ucap wasit berlisensi FIFA dan Elite AFC ini.
PSSI telah memutuskan bakal menggelar kembali Liga 1 dan Liga 2 pada Oktober mendatang. Setiap klub Liga 1 diizinkan untuk melakukan pemotongan gaji sebesar 50 persen, sementara klub Liga 2 sebanyak 60 persen.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.