Exco PSSI Kritik Edy Rahmayadi: Beri Komentar Jangan Blunder Terus

26 November 2018 8:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi memberikan keterangan pers terkait kematian salah seorang pendukung Persija di Jakarta, Selasa (25/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi memberikan keterangan pers terkait kematian salah seorang pendukung Persija di Jakarta, Selasa (25/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Edy Rahmayadi semakin terdesak di kursi Ketua Umum PSSI. Karena kritik tak lagi datang dari masyarakat, tetapi dari internal organisasi sendiri atau tepatnya anggota Komite Eksekutif (Exco).
ADVERTISEMENT
Adalah Gusti Randa yang berani menyuarakan ketidakpuasan terhadap sosok yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara tersebut. Menurut Gusti, Edy kerap melontarkan komentar asal-asalan tanpa berkoordinasi dengan bawahannya terlebih dahulu.
Ya, begitulah Edy. Teraktual adalah pernyataannya saat ditanya mengenai kegagalan Timnas Indonesia menembus semifinal Piala AFF 2018. Dia malah meminta wartawan yang mengawal sepak bola Tanah Air bersikap baik agar Hansamu Yama dan kolega bisa berprestasi.
Timnas Indonesia saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di AFF Suzuki Cup 2018. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Indonesia saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di AFF Suzuki Cup 2018. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
"Tak perlu mengeluarkan pernyataan yang tidak dikuasai oleh Ketua Umum. Lebih baik silakan bertanya ke yang lain. Misal untuk regulasi, tanya komite hukum. Bagaimana dengan Luis Milla, silakan tanya Sekretaris Jenderal," tutur Gusti setelah laga Timnas Indonesia melawan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (26/11/2018) malam WIB.
ADVERTISEMENT
"Enak kalau begitu. Ini enggak. Ditanya Timnas Indonesia gagal, dia malah jawab wartawan harus baik. Itu tidak ada koordinasinya. Mungkin (Edy) banyak pikiran saat ditanya, tetapi jangan blunder terus," ujar Gusti lagi.
Maka itu, Gusti menyuarakan agar evaluasi kinerja Edy masuk agenda Kongres Tahunan PSSI pada 20 Januari 2019. Penilaian nantinya tidak cuma menyoal rangkaian blunder Edy dalam memberikan pernyataan publik, tetapi juga bagaimana kinerjanya sejak selama menjadi orang nomor satu di federasi.
Suporter Indonesia membawa poster bertuliskan EDY OUT Jelang pertandingan AFF Suzuki Cup 2018 Indonesia vs Filipina. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Indonesia membawa poster bertuliskan EDY OUT Jelang pertandingan AFF Suzuki Cup 2018 Indonesia vs Filipina. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Keinginan untuk mengevaluasi Edy, lanjut Gusti, juga tak lepas dari desakan masyarakat. Memang sudah bertebaran tagar #EdyOut di sosial media. Suara serupa menggema di SUGBK saat Timnas Indonesia menghadapi Filipina.
"Harus ada koreksi. Kritik masyarakat bukan hoaks, ini nyata dan menjadi bola salju. Kalau ada demo masyarakat, Kongkres PSSI bisa tidak dapat izin. Organisasi harus menjadi perhatian. Kami sedang dihantam terus dan viral kok, tetapi malah dibuat santai," ucap Gusti.
ADVERTISEMENT
Bakal ada agenda lainnya pula dalam Kongres Tahunan PSSI nanti. Salah satunya yakni penentuan pelatih Timnas Indonesia berbagai level, dari senior, U-22, U-19, sampai U-16. Khusus tingkat senior, Bima Sakti hampir pasti lengser seiring kegagalan 'Garuda' di Piala AFF 2018.