Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
PSSI Kecam Rasialisme yang Nodai Sepak Bola Indonesia: Tak Bisa Ditoleransi
5 Mei 2025 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
PSSI merespons tindakan rasialisme yang banyak terjadi di sepak bola Indonesia belakangan ini. Mereka minta aksi ini untuk segera dihentikan, dan kutuk keras semua pelaku rasialisme.
ADVERTISEMENT
Dua insiden rasialisme terjadi di sepak bola Indonesia belakangan ini. Pertama, pada laga di Liga 4 antara Persika Karanganyar melawan perwakilan NTT, Bintang Timur Atambua, Selasa (29/4). Di laga itu, suporter Persika Karanganyar sebagai tuan rumah, menyerang verbal para pemain Bintang Timur Atambua dengan teriakkan hinaan berbau rasialisme berkaitan dengan warna kulit.
Lalu, kasus rasialisme juga menimpa dua pemain Malut United yakni Yakob dan Yance Sayuri. Kasus ini terjadi usai Malut United mengalahkan Persib Bandung dalam laga pekan ke-31 Liga 1 2024/25 di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, pada Jumat (2/5). Adapun gol kemenangan tuan rumah dicetak Wahyu Prasetyo di menit 65.
Seusai laga, akun Instagram Yakob dan Yance Sayuri dihujani komentar berbau rasialisme oleh sejumlah oknum warganet. Mereka menyinggung soal fisik kedua pemain yang pernah dipanggil Timnas Indonesia itu dengan cara yang tidak sopan. Keluarga mereka juga diserang. Mereka pun melayangkan somasi kepada para pelaku.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengecam keras tindakan ini. Baginya, aksi ini seperti menodai persepak bolaan Indonesia. Erick kutuk keras aksi ini dan tegaskan bahwa para pelaku rasialisme tidak bisa dimaafkan.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat kecewa. Karena ketika kita bangga sebagai negara Pancasila dan NKRI, kulitnya ada yang hitam, ada yang putih, lalu rambutnya ada yang keriting, ada yang lurus, sukunya macam-macam dan lalu terjebak seperti ini [aksi rasialisme]," ujar Erick di Instagram pribadinya.
"Tentu ini sangat-sangat menyedihkan. Apalagi kalau yang dikecam adalah bangsa kita sendiri, ini [aksi rasialisme] tidak bisa ditoleransi," tegasnya.
"Saya selalu menolak rasisme dalam bentuk apapun di sepak bola. Tidak boleh ada perlakuan, ujaran atau apapun yang berbau rasisme dalam sepak bola khususnya di Indonesia," tambahnya.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, juga senada mengecam keras aksi ini. Arya meminta suporter untuk hentikan tindakan ini, dan mulai belajar untuk menerima segala perbedaan dan kekalahan yang terjadi di lapangan.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap aksi rasisme di sepak bola berhenti. Karena ini sangat melanggar football family. Dan memang harus kita mulai belajar untuk tidak sedikit-sedikit menyerang. Aksi ini membuat kita tidak berperilaku seperti orang Indonesia, yang di mana saling menghormati dan toleran baik ras dan suku. Jadi hentikanlah rasisme," kata Arya kepada kumparan, Senin (5/5)