Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Entah ini takdir atau kesialan semata. Rafinha sudah dua kali kalah dari Liverpool pada 2019. Pertama kala membela Bayern Muenchen, kedua saat memperkuat Flamengo.
ADVERTISEMENT
Nahasnya, dua laga tersebut sama-sama krusial.
Saat memperkuat Bayern, Rafinha bukan bek kanan utama. Ia cuma pelapis Joshua Kimmich yang mendapat hukuman akumulasi akibat kartu kuning pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2018/19.
Rafinha lalu dimainkan pada leg kedua. Situasinya, Bayern cuma butuh kemenangan 1-0 buat lolos lantaran di leg sebelumnya bermain imbang 0-0 melawan Liverpool. Sayangnya, mereka justru kalah 1-3.
Rafinha bermain buruk di laga ini. Ia bahkan terlibat secara langsung pada gol pertama Liverpool. Bermula dari umpan panjang Virgil van Dijk, bola mengarah ke seorang pemain Liverpool di sisi kiri. Rafinha coba mengejar pemain tersebut, tetapi gagal. Gawang timnya pun kebobolan.
Menariknya, pemain yang coba ia kawal dan akhirnya mencetak gol tersebut adalah Sadio Mane. Pemain asal Senegal ini pula yang mengalahkan Rafinha saat ia bermain untuk Flamengo di final Piala Dunia Antarklub 2019, Minggu (22/12/2019).
Rafinha sebetulnya sudah berusaha sekuat tenaga guna meraih hasil berbeda. Salah satu usaha tersebut, tampaknya, adalah dengan berulang kali memprovokasi sekaligus bertindak cukup kasar kepada Mane di sepanjang pertandingan.
ADVERTISEMENT
Mula-mula usahanya berhasil. Mane bahkan mendapat kartu kuning dan juga sempat batal mendapat hadiah penalti setelah Rafinha langgar. Walau begitu, Mane [dan Liverpool ] tetap menjadi pemenang, sedangkan Rafinha yang jadi pecundang.
Kondisi bek berkebangsaan Brasil ini kian tak mengenakkan karena sepanjang laga, Andy Robertson seakan membalas aksinya terhadap Mane. Bahkan ketika laga usai, Robertson masih saja coba mendekati dan terlihat menghardik Rafinha.
Ya, begitulah. Liverpool menjadi nemesis Rafinha pada 2019.