Vichai Srivaddhanaprabha dalam Memori Claudio Ranieri

30 Oktober 2018 2:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wes Morgan, Claudio Ranieri, dan Vichai Srivaddhanaprabha dengan trofi Premier League. (Foto: AFP/Adrian Dennis)
zoom-in-whitePerbesar
Wes Morgan, Claudio Ranieri, dan Vichai Srivaddhanaprabha dengan trofi Premier League. (Foto: AFP/Adrian Dennis)
ADVERTISEMENT
Satu hal yang membuat nama Vichai Srivaddhanaprabha begitu masyhur di seluruh penjuru dunia adalah keberhasilannya mengantarkan Leicester City menjadi juara Premier League musim 2015/16. Akan tetapi, Srivaddhanaprabha tidak sendirian dalam melakukan itu. Di balik keberhasilan 'Si Rubah', ada andil pria bernama Claudio Ranieri.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (29/10/2018) pagi WIB, Leicester City mengumumkan bahwa Srivaddhanaprabha meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter yang terjadi pada Sabtu (27/10) malam waktu setempat. Kecelakaan tersebut terjadi di area parkir King Power Stadium dan menewaskan lima orang.
Ranieri, kepada Sky Sport 24, akhirnya angkat bicara mengenai wafatnya Srivaddhanaprabha. Menurut pelatih kawakan kelahiran Roma itu, Srivaddhanaprabha adalah pria baik hati yang tak suka berkata buruk tentang orang lain.
"[Kematian Srivaddhanaprabha] meninggalkan rasa pahit dalam diriku. Berita itu benar-benar membuatku terkejut. Dia selalu bisa mencari sisi positif dari siapa pun. Dengan energi yang dia pancarkan, dia seperti seorang ayah," kata Ranieri.
"Ketika kami pertama kali bertemu, dia berkata bahwa dia ingin menyelamatkan tim. Lalu, setelah itu kita semua tahu apa yang terjadi. Sebelum pertandingan, dia selalu meluangkan waktu untuk menyapa semua orang dan memberi semangat."
ADVERTISEMENT
Claudio Ranieri bersama Vichai Srivaddhanaprabha di Bangkok. (Foto: AFP/Christophe Archambault)
zoom-in-whitePerbesar
Claudio Ranieri bersama Vichai Srivaddhanaprabha di Bangkok. (Foto: AFP/Christophe Archambault)
"Jika aku harus menutup mata dan memikirkan dirinya, yang kulihat adalah senyumnya. Suatu kali, setelah hari ulang tahunku, dia datang ke tempat latihan untuk mengucapkan semoga beruntung. Hal itu sudah biasa dia lakukan. Tetapi, yang spesial dari hari itu adalah dia datang membawa cake berukuran besar dan memaksa para pemain untuk menyanyikan 'Happy Birthday'." tutup pria 67 tahun tersebut.
Kebersamaan Srivaddhanaprabha dan Ranieri sendiri sebetulnya tidak berlangsung lama. Hanya kurang dari satu setengah musim. Setelah membawa Leicester City juara liga pada musim 2015/16, Ranieri kesulitan di musim berikutnya dan akhirnya dipecat. Sang asisten, Craig Shakespeare, kemudian ditunjuk sebagai suksesor.