Bagaimana Korea Utara Punya Salah Satu Tim Sepak Bola Wanita Terkuat di Dunia?

21 Februari 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Kyong Yong (kiri) dari Korea Utara merayakan golnya bersama rekan satu timnya saat perebutan medali emas sepak bola putri antara Jepang dan Korea Utara pada Asian Games 2022 di Hangzhou di provinsi Zhejiang timur Tiongkok pada 6 Oktober 2023. Foto: Jung Yeon-je / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kim Kyong Yong (kiri) dari Korea Utara merayakan golnya bersama rekan satu timnya saat perebutan medali emas sepak bola putri antara Jepang dan Korea Utara pada Asian Games 2022 di Hangzhou di provinsi Zhejiang timur Tiongkok pada 6 Oktober 2023. Foto: Jung Yeon-je / AFP
ADVERTISEMENT
Jika kita melihat ranking FIFA untuk sepak bola wanita, terselip nama Korea Utara di 10 besar urutan tersebut. Menariknya, Korut yang kini menduduki posisi sembilan, mampu mengungguli beberapa negara kuat seperti Australia dan Brasil dalam papan klasemen.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana kalau di Asia? Mereka ada di peringkat kedua. Korea Utara hanya kalah dari Jepang yang bercokol di posisi delapan, keduanya terpaut jarak 28 poin di ranking FIFA per Desember 2023. Korut kini mengumpulkan 1950,87 poin.
Di kancah sepak bola wanita, Korea Utara sebenarnya merupakan salah satu tim terkuat di dunia. Di level internasional, mereka sempat jadi peringkat empat di Piala Dunia Wanita edisi 2007.
Sementara di Asia, Azalea dari Timur adalah salah satu negara yang paling sukses di Benua Asia. Korea Utara berhasil menjuarai Piala Asia Wanita sebanyak tiga kali, yaitu pada edisi 2001, 2003, dan 2008. Lalu, mereka juga sudah mengumpulkan tiga emas di Asian Games: 2002, 2006, dan 2014.
ADVERTISEMENT
Kejayaan Korea Utara juga berlanjut di kawasan regional Asia Timur. Di turnamen sepak bola wanita antarnegara Asia Timur (EAFF), Korut berhasil lima kali masuk ke final, dan tiga di antaranya keluar menjadi juara.
Sederet kesuksesan itu tentu tak bisa diraih dengan instan, ada proses panjang di balik banyaknya prestasi yang berhasil diraih Korut. Lantas, bagaimana awal mula mereka membangun sepak bola wanitanya hingga bisa sesukses ini?
Pemain Korea Utara (kiri) menyanyikan lagu kebangsaan mereka sebelum pertandingan sepak bola wanita antara Korea Utara dan Korea Selatan pada kejuaraan sepak bola EAFF E-1 di Chiba pada 11 Desember 2017. Foto: Kazuhiro Nogi / AFP

Alat Propaganda Keluarga Kim

Di akhir 1980-an, mayoritas negara di dunia belum terlalu tertarik untuk mengembangkan sepak bola wanitanya. Mereka hanya fokus mengurus sepak bola putranya saja.
Namun, beda halnya dengan Korea Utara. Di masa itu, mereka sudah tahu tentang potensi sepak bola wanita—meski tujuannya kerap bergeser dari sport ke propaganda. Oleh karena itu, perhatian terhadap sepak bola putri juga mulai tumbuh sejalan dengan perkembangan sepak bola putra.
ADVERTISEMENT
Tim wanita Korea Utara pertama kali dibentuk pada 1985, namun pertandingan resmi pertama mereka adalah pada 1989 saat menghadapi China. Di laga itu, Korut menelan kekalahan 1-4.
Meski kalah, Kim Jong-il tetap bangga. Sebagai anak presiden Korea Utara saat itu, Kim Il-sung, Jong-il terkenal jadi salah satu pejabat pertama Korut yang gila sepak bola. Dikutip dari The Economist, Jong-il menyebut sepak bola sebagai “fondasi segala kegiatan atletik”.
Sepak bola wanita telah menjadi perhatian orang-orang penting di Korut, tak terkecuali Kim Jong-il, anak dari Kim Il-sung yang saat itu masih menjadi presiden. Kim Jong-il mengaku kagum dengan sepak bola wanita, ia optimistis sepak bola wanita negaranya bisa berbicara banyak jika mendapat penanganan yang baik.
ADVERTISEMENT
"Sepak bola wanita harus kita kembangkan. Baru-baru ini, keterampilan tim sepak bola wanita kami agak meningkat. Mereka mungkin bisa memenangkan turnamen internasional dalam waktu dekat jika terus bekerja keras," tutur Kim Jong-il dalam sebuah buku berjudul Cheyuk Jaryojip, dikutip dari The Guardian (20/2/2024).
Sejak saat itu, perkembangan sepak bola wanita mulai meningkat. Mereka juga mulai membuat blueprint untuk pengembangan sepak bola wanita dalam jangka panjang. Jong-il juga diketahui membangun sebuah akademi sepak bola, termasuk untuk wanita, terbesar di Pyongyang yang melahirkan banyak bakat sepak bola Korea Utara.
Kim Jong Il, mantan pemimpin Korea Utara. Foto: Getty Images
Kecintaan Jong-il terhadap sepak bola rupanya turun ke Kim Jong-un, anaknya yang kini menjadi supreme leader Korea Utara. Saat timnas prianya tak terlalu moncer, tim wanita mereka bahkan jadi alat propaganda utama di bidang olahraga.
ADVERTISEMENT
Saat Timnas Wanita Korut menjuarai Piala Federasi Sepak Bola Asia Timur pada 2015, Jong-un memberikan sambutan secara militer untuk para atletnya. Mereka dibuatkan parade, menerima surat langsung dari Kim Jong-un, yang kemudian mengatakan bahwa kemenangan timnas wanita mereka merupakan salah satu “strategi ofensif yang dikembangkan pemerintah”.
Propaganda tersebut dinilai berhasil dan, untung bagi Jong-un, hasil di lapangan sesuai dengan keinginannya. Melawan musuh bebuyutannya, Korea Selatan, Timnas Wanita Korea Utara jadi pihak yang sangat dominan. Dari 20 catatan duel antara Korsel dan Korut, Azalea Timur memenangkan 16 pertandingan, sedangkan Korsel hanya mampu menang sekali saja.
Sung Hyang Sim (kanan) dari Korea Utara menendang bola saat Wakaba Goto dari Jepang menonton pertandingan perebutan medali emas sepak bola putri antara Jepang dan Korea Utara pada Asian Games 2022 di Hangzhou pada Jumat (6/10/2023). Foto: Jung Yeon-je / AFP

Penerapan Gaya Khas Militer

Timnas Wanita Korea Utara terkenal dengan gaya permainan taktis dan lebih mengandalkan fisik. Ciri khas ini melekat karena memang sudah diajarkan kepada para pemain sejak di akademi.
ADVERTISEMENT
Gaya bermain ini sekilas mirip dengan karakter pemerintahan militeristik yang diterapkan kepada masyarakatnya.
Namun, gaya permainan seperti ini sebenernya cukup efektif. Azalea dari Timur tak terlalu mengandalkan skill individu saat bertanding. Mereka cenderung bermain kolektif dan taktis: umpan satu-dua lalu shooting ke gawang.
Namun, sepak bola wanita Korea Utara sempat tersendat sejak pandemi COVID-19. Mereka vakum hampir empat tahun dari berbagai turnamen internasional. Karena itu pula, nama mereka sempat hilang dari daftar ranking FIFA untuk tim nasional wanita.
Tapi, kini mereka telah kembali berlaga. Gelaran terdekat mereka adalah kualifikasi Olimpiade London 2024. Di putaran ketiga, Korea Utara akan bersua Jepang pada 24 Februari dan 28 Februari 2024 esok.