Ban Kapten One Love Dilarang, Sam Kerr Bakal Nurut FIFA: Tak Sebanding Risikonya

5 Juli 2023 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Wanita Australia Sam Kerr. Foto: JEFF PACHOUD/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Wanita Australia Sam Kerr. Foto: JEFF PACHOUD/AFP
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, striker unggulan Timnas Australia, Sam Kerr, menanggapi kebijakan FIFA yang melarang penggunaan ban kapten One Love di Piala Dunia. Meski tak sejalan, ia mengaku akan tetap mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh FIFA tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat (30/6), induk sepak bola dunia, FIFA, melarang para peserta Piala Dunia Wanita untuk mengenakan ban kapten One Love. Sebagai gantinya, mereka menyediakan delapan opsi alternatif ban lengan yang memiliki pesan sosial berbeda-beda.
Delapan opsi tersebut antara lain; Unite for Inclusion (Bersatu untuk Inklusi), Unite for Indigenous People (Bersatu untuk Masyarakat Adat), Unite for Gender Equality (Bersatu untuk Kesetaraan Gender), Unite for Peace (Bersatu untuk Perdamaian), Unite for Education for All (Bersatu untuk Pendidikan untuk Semua), Unite for Zero (Bersatu untuk Nol), dan Unite for Ending Violence Against Women (Bersatu untuk Mengakhiri Kekerasan Terhadap Perempuan) dan Football is Joy, Peace, Love, Hope, and Passion (Sepakbola adalah Kegembiraan, Damai, Cinta, Harapan dan Semangat).
ADVERTISEMENT
Ditanya soal larangan tersebut, striker kelahiran 1993 itu mengatakan bahwa ia dan timnya tak akan membangkang aturan tersebut dan tetap mematuhinya. Menurutnya, sanksinya terlalu mahal hanya untuk melancarkan aksi dukungan simbolik itu.
Kerr merujuk pada ancaman FIFA, yang akan memberi kartu kuning untuk para pemain yang nekat memakai ban kapten One Love di Piala Dunia. Pada Piala Dunia Qatar 2022 lalu, demi menghormati hukum tuan rumah, FIFA melarang ban kapten yang One Love. Kerr mencontohkan Harry Kane, yang tak jadi memakai ban kapten pelangi karena ancaman FIFA tersebut.
“Anda sudah melihatnya di Piala Dunia kemarin. Harry Kane, misalnya. Jika dia memakainya (ban lengan One Love), dia akan menerima kartu kuning. Dan jika dia mendapatkan kartu kuning lagi dalam pertandingan, dia akan diusir,” ujar Sam Kerr.
ADVERTISEMENT
“Itu tidak sebanding risikonya; menempatkan tim dalam risiko, menempatkan turnamen dalam risiko, dan menempatkan semuanya dalam risiko,” imbuhnya kemudian.
Kendati tak dapat menyuarakan sokongannya terhadap One Love, Sam Kerr mengaku tetap mengikuti keputusan yang ditetapkan FIFA sepanjang gelaran Piala Dunia. Sam mengatakan bahwa meskipun tak dapat bersuara di Piala Dunia, ada banyak kesempatan untuk ia bisa menyuarakannya di lain waktu.
“Akan ada banyak kesempatan untuk bisa menggunakan suara kita dan akan ada banyak kesempatan tempat aku bisa menggunakan suara untuk berbagai hal,” lanjut Sam Kerr.
Lain halnya dengan Sam Kerr dkk yang tetap mengikuti keputusan FIFA, gelandang asal Inggris, Georgia Stanway, dikabarkan masih belum memutuskan ban lengan mana yang akan dipilihnya. Keyakinan akan prinsipnya terhadap One Love menjadi salah satu alasan mengapa ia dan timnya merasa kesulitan untuk memilih delapan ban lengan alternatif yang diberikan FIFA.
ADVERTISEMENT
“Saya merasa bahwa kita berada di tempat di mana setiap orang dapat memiliki pendapat masing-masing, dan kita dapat memperjuangkan apa yang kita yakini,” ucap Stanway.
“Sarina (pelatih Timnas Inggris) bersama kami 100%. Apa pun yang ingin kami lakukan, dia mendukung kami. Kami membuat keputusan akhir dan Sarina akan selalu bersama kami,” imbuhnya kemudian.