Bocoran Erick Thohir soal Skema Liga 1 Putri di Masa Depan

24 Agustus 2023 19:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/8).
 Foto: PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/8). Foto: PSSI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PSSI masih ambil ancang-ancang terkait pengembangan sepak bola wanita di Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan pembibitan di akar rumput, kompetisi liga, sekaligus tim nasional wanita secara paralel di balik layar.
ADVERTISEMENT
Ditemui di Jakarta, Kamis (24/8), Erick mengatakan bahwa fokus terdekatnya dalam sepak bola wanita saat ini adalah mendorong pengembangan di level grassroot.
“Kita lagi buat percobaan, agar disponsori sama grup swasta, yang akan fokus ke beberapa provinsi dulu untuk usia U-9 sampai U-14. Dia akan bekerja sama dengan klub-klub di sekitar situ,” ujar Erick kepada kumparanBOLANITA.
Skema yang Erick maksud adalah sektor privat akan menggarap pembibitan di sekolah-sekolah di level pemain junior. Pemain-pemain yang menonjol dari sekolah-sekolah tersebut akan diteruskan ke klub-klub sekitar.
“Nah, kalau ini sudah berjalan, si klub akan punya tim wanita. Tim wanita itu yang akan dijadikan liga,” kata Erick.
Sebelumnya, Sekjen ASBWI Souraya Farina dan Waketum PSSI Zainudin Amali telah lebih dulu mengatakan akan adanya rencana pelaksanaan Liga 1 Putri mulai 2024. Dalam acara Kick-Off kumparanBOLANITA, keduanya menceritakan bagaimana rencana pengguliran kembali Liga 1 Putri tersebut didorong oleh Erick sendiri.
ADVERTISEMENT
“Jadi kemarin dihitung-hitung mungkin ada 8 klub wanita. Nanti batasan umurnya kita mudain, umur 16/17 sudah boleh main liga, karena memang talentanya sedikit,” tambah Erick. “Kebanyakan dari Liga 1.”
“Di saat bersamaan, kita masih menunggu tim nasional perempuan terbentuk, karena pelatihnya kan belum dapet, masih nunggu dari Jepang. Jadi nanti dari bawah ada, yang atas—tim nasionalnya—jalan duluan, baru yang tengah (liga) belakangan,” tambahnya.
Skema ini diakui Erick tidaklah optimal, namun ia mengaku tak punya banyak pilihan sebab membutuhkan sumber dana yang tak sedikit.
“Jadi yang di tengah, liganya ini, akan terbentuk setelah atas dan bawahnya jalan. Agak aneh, tapi ya bagian dari sepak bola Indonesia dengan segala keanehannya,” tutup Erick.
ADVERTISEMENT