Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
22 Tahun Tak Pernah Makan Buah dan Sayur, Perempuan Ini Hampir Buta
5 Oktober 2019 8:58 WIB
Diperbarui 20 November 2019 17:37 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain bisa memenuhi kebutuhan nutrisi harian, kandungan itu juga bisa berguna dalam mencegah berbagai macam penyakit. Sebagai contoh, kalium dalam pisang bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan risiko kehilangan massa tulang, hingga mencegah batu ginjal.
Pentingnya mengonsumsi buah dan sayur juga pernah diteliti oleh sekelompok ilmuwan di Imperial College London. Mereka menemukan fakta bahwa, orang dewasa yang mengonsumsi setidaknya 10 porsi gabungan buah dan sayur memiliki risiko kecil terhadap kematian dini.
"Namun sebanyak lima porsi buah dan sayur juga sudah cukup membantu meminimalisir ancaman buruk tersebut," kata kepala riset, Dr Dagfinn Aune.
Anjuran mengenai pentingnya makan buah dan sayur setiap hari memang tidak bisa disepelekan lagi. Baru-baru ini seorang perempuan (25 tahun) asal Norwich, Inggris, hampir kehilangan penglihatannya gara-gara tidak mengonsumsi buah dan sayur selama 22 tahun. Sebagai gantinya, dia hanya makan pizza, pasta, kentang goreng, dan nugget ayam.
Salah satu asalan kenapa dia tidak pernah memakan buah dan sayur, karena memiliki kelainan yang disebut Avoidant Restrictive Food Intake Disorder (ARFID), atau gangguan asupan makanan yang terbatas.
ADVERTISEMENT
Menurut Mayo Clinic, kondisi ini melibatkan fobia ekstrem dari makanan atau tekstur tertentu, yang menyebabkan pengidapnya hanya memakan makanan yang dianggap 'aman'. Tak hanya itu, pengidapnya juga hanya mengonsumsi makanan hambar, yang diolah, dan rendah vitamin.
"Perasaan saya saat melihat seseorang meletakkan sepiring buah atau sayuran di depan saya itu sama dengan meletakkan sepiring kotoran anjing," ungkap Jade Youngman saat diwawancara Daily Mail.
Para medis telah berusaha merawat Youngman untuk melewati gangguan tersebut, dan memperingatkan bahwa dia berisiko mengalami kebutaan jika terus membatasi makanannya.
Kebutaan yang disebabkan oleh makanan biasa disebut dengan neuropati optik gizi. Kondisi ini umumnya terjadi di negara maju, dan dapat disebabkan oleh beberapa hal; seperti obat-obatan, alkohol, rokok, hingga pola makan yang buruk.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada awal September lalu, ada kasus seorang remaja di Bristol, Inggris menjadi buta gara-gara terlalu sering mengonsumsi makanan junk food .
Studi kasus yang telah dipublikasi dalam jurnal Annals of Internal Medicine itu menyebut, bahwa remaja tersebut mengalami neuropati optik gizi. Kepada para dokter, ia mengaku tak pernah makan buah hanya memakan kentang goreng, keripik kentang, dan roti putih.