Asal Usul Istilah Java, Julukan Lain dari Kopi

8 Januari 2020 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menjemur kopi. Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menjemur kopi. Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu, kalau secangkir kopi punya banyak nama? Di Negeri Paman Sam, kopi dikenal dengan nama cup of joe. Istilah grab a cuppa, drink some dirt, juga merujuk pada kegiatan menikmati secangkir kopi.
ADVERTISEMENT
Selain sederet nama tersebut, ada sebuah istilah yang terdengar familiar; java. Nickname kopi yang satu ini tentunya mengingatkan kita pada satu wilayah di Indonesia, yakni Pulau Jawa.
Kira-kira, nama itu memang ada kaitannya dengan salah satu wilayah Nusantara enggak ya?
Jadi, Java bukanlah sejenis minuman kopi khusus atau metode pembuatan kopinya. Kemunculan istilah tersebut rupanya ada hubungannya dengan sejarah kopi.
Awal mulanya, kopi tumbuh subur di Ethiopia. Melihat potensinya, bangsa Arab kemudian membawanya ke Yemen. Di wilayah ini, pertumbuhan kopi mendulang sukses, dan sangat menguntungkan.
Ilustrasi kopi Jawa Foto: Shutter Stock
Sekelompok pedagang Belanda kemudian berhasil mencuri beberapa tanaman kopi, dan membawanya ke Indonesia pada tahun 1696.
Tanaman kopi pun dibudidayakan di beberapa pulau besar Indonesia; seperti Sumatera, Sulawesi, dan tentunya, Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Ragam Minuman Nusantara karya Prof. Murdijati Gardjito, penanaman bibit kopi di Pulau Jawa diprakarsai oleh Walikota Amsterdam Nicholas Witsen. Witsen memerintahkan komandan VOC di Pantai Malabar, Adrian van Ommen untuk membawa bibit kopi ke Batavia --yang sekarang disebut Jakarta.
Bibit kopi tersebut diuji coba di lahan pribadi Gubernur Jendral VOC Willem van Outhoorn di kawasan yang sekarang dikenal sebagai Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Perkebunan kopi di Gunung puntang Jawa Barat Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Nah, seiring berjalannya waktu, istilah a cup of Java muncul di dunia Barat. Dikutip dari Coffee Chronichle, hanya dalam waktu singkat, Indonesia menjadi pengekspor kopi terbesar kala itu.
Sebagian besar kopi yang diekspor tersebut ditanam di Pulau Jawa. Oleh karena itu, hampir seluruh kopi yang tiba di Eropa disebut dengan nama 'Java'.
ADVERTISEMENT
Kepopuleran kopi asal Pulau Jawa ini pun meningkat di abad ke-19 dan awal abad ke-20. Ini juga yang membuat istilah 'Java' makin lekat dengan kopi.
Meski awalnya dijadikan julukan untuk jenis kopi yang tumbuh di Pulau Jawa, tapi sekarang arti istilah Java tak lagi sama. Maknanya makin meluas. Kini, Java telah menjadi kata ganti umum untuk kopi.
Secangkir Java hadir sebagai bukti, bahwa cita rasa kopi Nusantara selalu mendapat tempat di tengah masyarakat dunia.