Bango Luncurkan Kemasan Spesial Bersama Didiet Maulana dan Dee Lestari

28 September 2019 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bango luncurkan kemasan baru bersama Dee Lestari dan Didiet Maulana Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bango luncurkan kemasan baru bersama Dee Lestari dan Didiet Maulana Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan sumber daya alam yang melimpah. Terutama di sektor pertanian dan perkebunan. Ironisnya, setiap tahun jumlah petani di Tanah Air justru terus menurun.
ADVERTISEMENT
Menurut Senior Brand Manager Bango, Nando Kusmanto, dalam tiga tahun belakangan, penurunan jumlah petani di Indonesia mencapai 4 juta jiwa. “Kalau kita lihat juga, 65 persen petani Indonesia usianya sudah di atas 45 tahun. Hanya sekitar 4 persen yang di bawah 23 tahun,”
Melihat fenomena ini, brand kecap dari PT Unilever, Bango, meluncurkan sebuah kampanye yang menggandeng publik figure ternama Tanah Air. Bertajuk “Program Petani Muda”, kampanye ini menggandeng desainer Didiet Maulana dan penulis yang telah sukses menelurkan banyak karya best seller, Dee Lestari.
Dalam program ini, Didiet Maulana dan Dee Lestari bekerjasama merancang kemasan baru Bango. Diberi nama Cita Malika, Nando menjelaskan bahwa nama tersebut melambangkan harapan para petani Indonesia.
Bango luncurkan kemasan baru bersama Dee Lestari dan Didiet Maulana Foto: Istimewa
Didiet Maulana menggunakan motif yang cukup unik, yaitu motif tenun ikat dengan motif titik menyerupai biji kedelai. “Ada satu motif tenun ikat tulang (biji) kedelai dari Lombok. Bentuknya seperti segi tiga yang bertemu, artinya harapan dan doa,”
ADVERTISEMENT
Sedangkan Dee Lestari menyumbangkan rangkaian prosa yang bisa kita baca di balik kemasan khusus kecap ini. Menariknya, prosa tersebut terinspirasi dari kisah hidup empat petani kedelai dari Kulonprogo.
“Di sini saya temui dan berusaha menggali dari kehidupan mereka, dengan tujuan menginspirasi. Saya mencoba menyuarakan kehidupan petani dengan format yang bisa dicerna masyarakat,” ujar penulis buku Filosofi Kopi ini.
“Misalnya Pak Rus yang membuat jembatan setelah panen pertama kedelai. Meski hanya 3 meter, jembatan itu memudahkan Pak Rus saat panen. Cerita seperti itu yang coba saya angkat,” tambahnya.
Bango luncurkan kemasan baru bersama Dee Lestari dan Didiet Maulana Foto: Istimewa
Tulisan Dee Lestari tersebut diberi tajuk ‘Dari Tanah Tani ke Piring Saji’. Prosa karya Dee di belakang kemasan juga disertakan bersama empat profil petani kedelai malika asal Kota Gudeg.
ADVERTISEMENT
Peluncuran kemasan spesial ini juga bertujuan untuk mengkampanyekan program yang khusus digagas bagi para petani potensial Indonesia. Menurut penjelasan Nando, setiap pembelian Bango Kemasan khusus Cita Malika akan diberikan untuk pelatihan petani muda.
Berkolaborasi dengan yayasan The Learning Farm, dalam praktiknya, sekitar 30-40 petani muda akan diberikan pelatihan yang fokus pada ilmu cocok tanam dan soft skill. Mulai dari manajemen keuangan, entrepreneurship, hingga Bahasa Inggris.
“Melalui program ini, Bango berharap regenerasi petani dapat tercapai karena generasi muda akan memiliki kepercayaan diri, dan minat yang lebih tinggi terhadap profesi petani,” tutup Nando.