news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berbuka Puasa dengan Minuman Dingin atau Hangat, Mana yang Lebih Baik?

24 April 2020 18:25 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi air dingin Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi air dingin Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan puasa Ramadhan seharian, kita cenderung ingin mengonsumsi yang segar-segar saat berbuka puasa. Tak heran, minuman yang dingin, atau diberi tambahan es batu, sering dipilih banyak orang untuk melepas dahaga.
ADVERTISEMENT
Namun, ada pula beberapa orang yang merasa kalau rasa hausnya hanya bisa terobati dengan mengonsumsi minuman hangat saat buka puasa. Terlebih, minuman hangat juga dianggap lebih 'bersahabat' bagi perut yang kosong seharian.
Hmm, lantas, mana yang paling baik dikonsumsi untuk buka puasa? Minuman dingin, atau minuman hangat?
Menurut Prof. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia dan Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB dalam sesi Ceramah dan Diskusi Seputar Makanan, Minuman, Kesehatan Ramadhan dan Lebaran Lini Sehat, minum air dingin bisa meningkatkan selera minum kita.
Dijelaskan oleh beliau, ada beberapa penelitian yang mengungkapkan kalau air dingin yang suhunya 15-20 derajat celsius bisa membuat kita jadi lebih banyak minum. Apalagi, kalau lidah dan tenggorokan memang sudah terbiasa dengan air dingin.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang dilakukan oleh United States Army di tahun 1989 juga menemukan, minum air hangat bersuhu 40 derajat celsius cenderung membuat orang minum lebih sedikit. Akibatnya, asupan air akan berkurang.
Ilustrasi air dingin Foto: Shutter Stock
"Dingin bukan berarti es, ya. Kalau es itu 0-5 derajat celsius, kalau dingin di atas 10 derajat, dan masih di bawah suhu tubuh. Suhu dingin ini bisa meningkatkan konsumsi air, supaya lebih menghidrasi tubuh," ungkapnya.
Hanya saja, Prof. Hardinsyah menegaskan, semuanya tergantung pada kebiasaan masing-masing. Kalau memang lebih menyukai minuman hangat, usahakan suhunya tak lebih dari 40-45 derajat celsius. Pilihlah jenis minuman yang memiliki pH di atas 7, dan tak mengandung asam.
Dengan begitu, menu buka puasa yang kita konsumsi tak hanya untuk melepas dahaga saja, tapi juga bisa mengembalikan nutrisi tubuh yang hilang dengan cepat.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.