Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kata Ahli Ini Tanda Tubuh Mulai Kekurangan Serat, Bisa Sebabkan Kanker Usus!
13 September 2021 9:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, tubuh membutuhkan asupan seperti karbohidrat, mineral, vitamin, serta serat yang seimbang. Bila terpenuhi dengan baik maka dapat menyokong investasi kesehatan tubuh di masa depan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, masih saja ada orang yang kekurangan jenis-jenis asupan tersebut. Bila sudah begitu, bukan tak mungkin mereka mengalami asupan karbohidrat yang kurang, lemaknya tidak tercukupi, atau mungkin serat yang masih kurang dari jumlah kebutuhan sehari-hari.
Umumnya, menurut Dr. Marya Haryono, MGizi, Sp.Gk, FINEM., tubuh setidaknya wajib memperoleh 30 gram serat dalam sehari. “Bagi orang dewasa sendiri, harus bisa mendapatkan kandungan 30 gram sehari per harinya. Lalu, seimbangkan pula gizinya dari sumber makanan yang baik,” jelasnya saat acara Konferensi Pers Virtual Fibe Mini Launch, Kamis (9/9).
Kendati, berdasarkan fakta penelitian, sekitar 95 persen masyarakat Indonesia masih belum memiliki asupan serat yang cukup. Hal ini jelas berbahaya bagi kesehatan mereka, akan ada dampak buruk jangka pendek maupun panjang yang diterimanya.
Dr. Marya menambahkan ada beberapa pertanda khusus bila tubuh mulai kekurangan serat. “Sebetulnya, untuk melihat gejalanya sendiri, coba kita lihat pola konsumsi kita beberapa hari ke belakang. Ciri utama tubuh kurang serat biasanya buang air besar mulai terganggu,” kata Dr. Marya.
ADVERTISEMENT
Kemungkinan buruknya berbagai penyakit kronis juga bisa muncul. “Indikasi pertama memang gangguan pencernaan , pastinya karena dalam satu kali makan, cenderung gizi seimbangnya masih belum terpenuhi. Kendati, kalau gejala ini dibiarkan risiko penyakit jantung sampai kanker usus besar dapat muncul, ya tidak lain disebabkan kurangnya nutrisi serat pada tubuh,” lanjutnya.
Melihat tingginya angka penduduk yang masih belum memenuhi kebutuhan gizi seimbang, terutama asupan serat, yang mana termasuk komponen terpenting guna mendukung kesehatan; Dr. Marya menyarankan untuk selalu perbanyak makan sayur dan buah.
ADVERTISEMENT
Tetapi, ia ikut menegaskan, tidak semua sayuran maupun buah disukai banyak orang. Maka dari itu cara alternatif yakni dengan mencoba konsumsi makanan yang punya kandungan serat memadai. “Misal, kalau lagi jalan-jalan, dan kita lihat ada makanan atau minuman yang komponen seratnya dibutuhkan untuk tubuh, ya dapat kita konsumsi juga,” tutur Dr. Marya.
Terakhir, dirinya mengingatkan agar selalu terapkan pola hidup sehat. Tidak hanya didukung dari konsumsi makanan bergizi seimbang, melainkan aktivitas produktif; seperti olahraga jelas mendorong kesehatan tubuh. Imbauan ini berlaku untuk semua kalangan, baik itu anak-anak sampai lansia sekalipun.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya