Mencoba 3 Street Food Terbaik di Incheon

9 Desember 2019 11:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Street food Korea Selatan Foto: Adhie Ichsan/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Street food Korea Selatan Foto: Adhie Ichsan/ kumparan
ADVERTISEMENT
Perjalanan kumparan dalam mengeksplorasi kuliner Korea yang autentik berlanjut ke Incheon. Kami menelusuri warung kecil di Simpo International Market untuk merasakan Dakgangjeong legendaris, ke Chinatown mencoba Jjajangmyeon, dan menyusuri gang demi menikmati Aguijim si ikan buruk rupa yang katanya enak.
ADVERTISEMENT
Simak ulasannya berikut ini:
Dakgangjeong, Ayam Goreng Khas Korea yang Bikin Nagih
Kamu sudah nonton serial ‘Vagabond’ di Netflix? Ceritanya sih tentang teori konspirasi yang kompleks dan melibatkan aksi terorisme. Tapi gara-gara nonton 16 episode di musim pertama ‘Vagabond’, saya malah ngidam banget makan Dakgangjeong, ayam goreng crispy khas Korea.
Dakgangjeong Foto: Adhie Ichsan/ kumparan
Seingat saya, Lee Seung Gi dan Bae Suzy menampilkan adegan makan Dakgangjeong lebih dari empat kali dalam situasi berbeda. Firasat saya, adegan memakan dan memesan Dakgangjeong itu memang dibuat secara sengaja untuk orang-orang seperti saya yang mudah tergiur dengan visualisasi makanan.
Tapi Tuhan memang Maha Penyayang. Tak lebih dari sebulan setelah menyelesaikan serial tersebut, saya diundang Korean Tourism Organization untuk makan Dakgangjeong langsung dari negeri kelahirannya.
ADVERTISEMENT
Kami menyusuri Simpo International Market, pasar tradisional di Incheon untuk menemukan ChanNuri, restoran Dakgangjeong yang enggak pernah sepi pengunjung.
Pembuatan Dakgangjeong Foto: Adhie Ichsan/ kumparan
Ayam goreng renyah ini memiliki bumbu pedas manis yang bikin nagih. Hidangan disajikan dalam dua bentuk; satu piring yang orisinal tanpa bumbu dan satu piring sudah bermandikan saus pekat mirip bumbu keripik balado singkong khas Padang.
Pembuatan Dakgangjeong Foto: Adhie Ichsan/ kumparan
Tepung ayam tidak terlalu tebal seperti KFC, namun bunyi kriukk-nya begitu menggugah sejak gigitan pertama. Kita juga memakannya tak repot karena ayam sudah diolah tanpa banyak tulang. Dakgangjeong adalah menu wajib yang harus kamu coba jika berkunjung ke Korea.
Sogogi Jjajangmyeon di Chinatown
Jjajangmyeon sebenarnya berasal China, dikenal dengan nama zhajiangmian. Mi bermandikan saus pasta kacang kedelai hitam ini diperkenalkan ke Korea Selatan pada 1905, oleh restoran Gonghwachun di kawasan pecinan di Incheon yang dikelola imigran dari provinsi Shandong, China.
ADVERTISEMENT
Dengan mempertimbangkan bagian dari sejarah tersebut, untuk mendapatkan rasa yang paling autentik, kumparan diajak mencicipi Jajangmyeon langsung di kawasan pecinan di Incheon.
Kawasan pecinan di Incheon Foto: Adhie Ichsan/ kumparan
Jjangmyeon disajikan dengan saus beraneka ragam, biasanya campuran daging babi. Tapi, ada juga variasi lain yang sausnya merupakan campuran makanan laut seperti teripang, cumi-cumi dan udang.
Tapi enggak usah khawatir, restoran di kawasan pecinan di Incheon juga bisa membuat pesanan berisi daging sapi atau disebut Sogogi Jjjangmyeon.
Jjangmyeon Foto: Adhie Ichsan/ kumparan
Jjangmyeon Foto: Adhie Ichsan/ kumparan
Makanan ini jadi istimewa karena perpaduan harmonis rasa saus hitamnya dengan tingkat kepekatan yang pas. Mungkin alasan itu juga yang membuat pria Korea bernama Kim Jae-hyun menjadi simbol Jjangmyeon di Korea. Ia pernah makan hidangan ini saja selama lima tahun pada 1970-1975.
Jjangmyeon Foto: Adhie Ichsan/ kumparan
Karena sausnya yang hitam dan pekat, Jjajangmyeon juga sering jadi makanan wajib para jomblo di peringatan Black Day setiap 14 April, hari berduka untuk para perempuan dan lelaki lajang di Korea.
ADVERTISEMENT
Mencoba Agwi-jjim, Ikan yang Punya Wajah Menyeramkan
Agwi-jjim merupakan salah satu makanan laut yang terkenal di Korea Selatan. Bahan dasarnya adalah monkfish alias ikan sungut ganda, ikan menyerupai lele yang memiliki tampilan menyeramkan.
Hidangan ini disajikan dengan bumbu berbahan dasar bubuk cabai pedas, saus kedelai, bawang putih cincang, dan daun bawang cincang. Perpaduan bumbu tersebut memberikan Agwi-jjim aroma rasa yang segar dan harum.
Braised spicy monkfish Foto: Adhie Ichsan/ kumparan
Menurut pemandu wisata kami, hingga tahun 1940-an, ikan karnivora ini tidak dimakan dan sering dibuang, karena penampilannya yang jelek, orang-orang enggak mau memakannya.
Tapi, ketika monkfish mulai sulit ditemukan, para nelayan di kota Masan, Provinsi Gyeongsang Selatan, meminta koki dari restoran-restoran pasar untuk membuat hidangan lezat, dan Agwi-jjim populer hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Jika berkunjung ke Incheon, kamu bisa berkunjung ke restoran Seongjin Multembong.