news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Ikan Belida yang Terancam Punah, Bahan Utama Kerupuk sampai Pempek

8 September 2021 15:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tugu Ikan Belida Palembang Foto:  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Tugu Ikan Belida Palembang Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Mungkin sebagian dari kita asing dengan ikan belida, salah satu jenis ikan asli Indonesia. Mempunyai nama latin Chitala hypselonotus, ikan satu ini rupanya merupakan maskot dari kekayaan biota Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Selama ini, ikan belida terkenal sebagai bahan utama dalam olahan kerupuk sampai pempek khas Palembang. Selain ikan tenggiri, ikan belida juga menjadi bahan subtitusi buat olahan pempek, sosis, bakso ikan, sampai kerupuk kemplang.
Dalam buku milik M. Ghufran H. Kordi K., berjudul ‘Panen Untung dari Akuabisnis Ikan Belida’, menyebutkan jika memang jenis tersebut punya nilai ekonomis tinggi. Tidak heran, banyak sekali ikan belida yang dijadikan sumber komoditas bisnis.
Bukan sekadar kegunaannya yang begitu bermanfaat dan menguntungkan. Melainkan, mereka punya daya tarik tersendiri, yakni bentuknya yang cukup unik. Konon, ikan belida dikenal dengan punggung yang berbentuk menyerupai pisau; maka itu, beberapa orang juga mengenalnya sebagai knife fish versi Indonesia.
Kampung pempek di Palembang Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Lantaran bentuknya yang berbeda dari jenis ikan lainnya, membuat ikan ini lebih mudah dikenali. Umumnya, ikan belida mempunyai panjang sekitar 15-90 sentimeter, kadang kala mereka dapat memanjang hingga 150 sentimeter. Biota laut tersebut kerap pula dijumpai di rawa-rawa, maupun perairan sungai Ogan, Lematang, serta Musi.
ADVERTISEMENT
Mengingat ikan belida tergolong sebagai bahan baku komoditas tinggi, membuat mereka sering diincar oleh orang-orang. Sayangnya, hal tersebut ternyata mengancam populasi dan eksistensi mereka. Bahkan, kini ikan belida masuk sebagai kategori kekayaan alam yang harus dilestarikan.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP), nomor 1 tahun 2021, populasi ikan belida yang kian menipis, membuat empat spesiesnya perlu dilindungi. Di antaranya belida Sumatera, belida Lopis, belida Jawa, serta belida Borneo.
Ilustrasi ikan belida. Foto: Shutter Stock
Selain dikarenakan aksi penangkapan yang berlebih, pihak Peneliti Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Palembang ikut menyebutkan faktor biologis yang berpengaruh pada populasi ikan. Faktor biologis itu berupa kerusakan habitat dan ekosistem, membuat ikan belida tak layak lagi untuk hidup di sana.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, peneliti balai riset telah menyediakan tempat budidaya ikan belida. Meski masih dalam lingkup budidaya skala kecil, namun cukup membantu guna melindungi spesies unik yang Indonesia miliki. Sehingga masih dibutuhkan kerja sama beberapa pihak lain dan masyarakat untuk menjaga populasi ikan ini agar tak benar menjadi hewan terancam punah.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya