Mengoptimalkan Rasa Masakan Pakai Penyedap Sekaligus Jaga Kesehatan

13 Oktober 2024 19:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memasak makanan sehat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memasak makanan sehat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap masakan dan kuliner tak terlepas dari penyedap rasa, seperti monosodium glutamate atau MSG. Terkadang penggunaan MSG kerap dipandang kontroversial.
ADVERTISEMENT
Namun di balik stigma tersebut, bahan ini memiliki potensi besar untuk menjaga keseimbangan antara cita rasa dan kesehatan.
Menurut ahli diet Leony Susan, penyedap rasa dapat menjadi kunci dalam menciptakan hidangan yang lezat tanpa harus menambah risiko kesehatan yang sering diasosiasikan dengan konsumsi garam berlebih.
MSG adalah senyawa yang meningkatkan rasa umami—salah satu dari lima rasa dasar selain manis, asam, pahit, dan asin. Rasa umami memberikan kedalaman dan kelezatan pada hidangan, menjadikannya lebih memuaskan tanpa memerlukan tambahan garam.
“Dengan menggunakan MSG, kita bisa mempertahankan kelezatan masakan sekaligus mengurangi jumlah garam, yang berpotensi menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung,” ungkap Leony, Minggu (13/10).
MSG, lanjut Leony, memungkinkan untuk mengurangi garam tanpa mengorbankan rasa. Dalam dunia kuliner yang sehat, ini menjadi solusi penting untuk menjaga keseimbangan antara kelezatan dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu manfaat utama MSG adalah kemampuannya untuk mengurangi asupan natrium dalam makanan. Dengan menggunakan MSG, dapat memangkas penggunaan garam hingga 30% tanpa kehilangan rasa gurih.
Hal ini bermanfaat bagi orang-orang yang perlu mengontrol asupan natrium untuk menjaga kesehatan jantung atau mengelola hipertensi.
“Badan kesehatan internasional, seperti WHO dan FDA, telah menyatakan bahwa MSG aman digunakan dalam makanan sehari-hari. Tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan bahwa MSG berbahaya jika digunakan secara wajar,” jelas Leony.
Ilustrasi garam Foto: Shutter Stock
Salah satu keunggulan lain dari MSG adalah fleksibilitasnya. MSG bisa digunakan dalam berbagai jenis masakan, baik itu hidangan Asia, sup, maupun camilan.
“MSG dapat dengan mudah digunakan dalam masakan harian, seperti nasi goreng, tumisan, hingga bumbu daging, tanpa mengubah karakteristik rasa asli masakan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kelebihan ini memungkinkan kita untuk berkreasi di dapur dengan berbagai resep baru tanpa harus khawatir kehilangan rasa. Ketika garam menjadi terbatas dalam penggunaannya, MSG dapat menjadi penyelamat rasa tanpa menambah beban kesehatan.
Meski telah terbukti aman, masih ada berbagai mitos negatif yang menyertai penggunaan MSG, seperti klaim MSG dapat menyebabkan sakit kepala atau reaksi alergi. Leony memastikan hal ini tak benar.
“Sebagian besar klaim tersebut tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas. MSG aman dikonsumsi oleh kebanyakan orang selama digunakan dalam takaran yang wajar," papar dia.
Dengan adanya pendidikan dan pemahaman yang lebih baik mengenai MSG, masyarakat dapat lebih yakin dalam memanfaatkannya sebagai bagian dari diet sehat yang seimbang.
Dalam upaya menyeimbangkan kesehatan dan rasa, semakin banyak restoran dan produsen makanan yang mulai mengganti sebagian besar garam dengan MSG.
ADVERTISEMENT
Ini adalah langkah inovatif dalam menciptakan hidangan lezat yang lebih ramah bagi kesehatan, terutama bagi konsumen yang sadar akan pentingnya diet rendah natrium.
MSG bukan sekadar penyedap rasa, tetapi juga merupakan alat kuliner yang bisa membantu menciptakan hidangan yang lezat dan sehat. Dengan penggunaan yang tepat, MSG bisa menjadi solusi cerdas dalam menjaga cita rasa masakan sambil mendukung gaya hidup sehat.
MSG menawarkan banyak manfaat dalam dunia kuliner, terutama dalam menjaga keseimbangan antara rasa dan kesehatan. Dengan menggunakannya sebagai pengganti sebagian garam, dapat menikmati masakan lezat tanpa khawatir akan asupan natrium yang berlebihan.