Menu Makanan yang Disantap Soekarno-Hatta Sebelum Proklamasi Kemerdekaan

16 Agustus 2021 19:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Foto: Frans Mendur/IPPHOS/ANRI
zoom-in-whitePerbesar
Foto proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Foto: Frans Mendur/IPPHOS/ANRI
ADVERTISEMENT
Peristiwa proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu momen paling bersejarah bagi Tanah Air. Momen ini juga yang selalu kita ingat setiap kali perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh setiap 17 Agustus tiba.
ADVERTISEMENT
Berbagai cerita di balik persiapan perumusan proklamasi pun mungkin sudah sering kita dengar sedari menduduki bangku sekolah dasar. Berbagai upaya dan perjuangan, bahkan kisah sejarah menarik seperti menjahit bendera merah putih menjadi cerita penting yang selalu kita kenang.
Pun, kita juga mengetahui, kalau perumusan proklamasi bukanlah hal yang singkat. Butuh proses panjang untuk akhirnya para perumus naskah bisa mendapat keputusan. Hal ini pun terjadi saat perundingan yang diadakan pada 16 Agustus 1945. Usai perundingan, teks proklamasi kemudian disusun hingga menjelang pagi buta.
Petugas mengambil dokumen naskah konsep teks proklamasi di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta, Minggu (16/8). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Di samping kisah perjuangan parah tokoh nasionalis, saat itu terungkap pula fakta menarik bahwa hari proklamasi bertepatan dengan bulan Ramadhan. Kala itu, Bung Karno, Bung Hatta, serta Achmad Soebardjo ternyata tengah menjalankan ibadah puasa ketika merumuskan deklarasi penting tersebut.
ADVERTISEMENT
Hingga menjelang fajar terbit mereka pun masih sibuk membuat teks proklamasi. Di sela-sela penyusunan, ketiganya juga menyempatkan diri untuk menjalankan sahur terlebih dahulu, sebelum akhirnya melakukan tugas negara.
Kisah ini juga terungkap dalam buku berjudul “Sekitar Proklamasi” tahun 1981. Dalam buku tersebut, Muhammad Hatta menceritakan bahwa ia sempat sahur di rumah Tadashi Maeda, perwira tinggi Angkatan Laut Jepang.
Ilustrasi roti, sarden Foto: Dok.Shutterstock
Hatta mengatakan kalau menu makanan yang kala itu disajikan adalah roti, telur, dan ikan sarden. “Waktu itu bulan puasa. Sebelum pulang saja masih dapat makan sahur di rumah Admiral Mayeda. Karena nasi tidak ada, jang saja makan ialah roti, telur, dan ikan sardines. Tetapi tjukup mengenyangkan,” tulis Hatta.
Lebih lanjut, kisah unik ini pun tercantum dalam beberapa buku bersejarah mengenai proklamasi lainnya. Seperti buku berjudul "Kaigun, Angkatan Laut Jepang, Penentu Krisis Proklamasi" tahun 2007 yang ditulis langsung oleh Prof. Dr. Suhartono W. Pranoto.
ADVERTISEMENT
Dalam buku itu, terungkap pula kalau di rumah sang Laksamana Muda, ketiga tokoh utama proklamasi disebut sempat mencicipi masakan pegawai Maeda, yaitu Satsuki Mishima.
“Sebelum pulang, Soekarno dan Hatta makan sahur dengan roti, telur, dan sarden. Setelah pamit dan mengucapkan terima kasih kepada Laksamana Maeda, mereka pulang. Soekarno menurunkan Hatta di Oranje Boulevard,” tulis Prof Suhartono.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Lantaran rumah tersebut dijadikan tempat berkumpul para tokoh penting, maka mereka yang ikut dalam perundingan pun juga disajikan ragam makanan buatan Mishima.
“Orang-orang lain yang ada di tempat itu makan apa yang disajikan oleh Ny, Misima yang menyediakan makan dan minum untuk hadirin,” tutup Prof. Suhartono sebagaimana dikutip dalam bukunya.
Tak disangka, menu makanan sederhana itu rupanya turut andil mengiringi langkah para tokoh pejuang Indonesia menuju ke Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
ADVERTISEMENT
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya