Riset: Makan Lebih Awal Bisa Menjaga Berat Badan Ideal

10 November 2019 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan makan (square). Foto: Dok. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan makan (square). Foto: Dok. Pixabay
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak ingin punya berat badan ideal? Rasanya tetap bugar adalah impian semua orang, terutama yang doyan makan. Enggak heran, banyak yang akhirnya diet ekstrem plus pergi ke gym tiap hari untuk menjaga berat badan.
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi, sebenarnya kunci hidup sehat dan bugar adalah lewat makanan yang kita konsumsi. Kita harus benar-benar menjaga diri dari makanan yang tidak sehat. Sebaiknya tak terlalu mengonsumsi kalori atau gula berlebih.
Selain itu, rupanya sebuah studi yang diterbitkan di journal Obesity mengungkap bahwa jam makan bisa memengaruhi berat badan. Lebih tepatnya, makan lebih awal bisa menekan rasa ingin makan, sehingga mendorong terjadinya penurunan berat badan.
Penelitian ini juga menjelaskan bahwa makan makanan sehat di awal hari dapat membantu tubuh kita mendapatkan semua nutrisi penting. Tentu ini sangat membantu kita mengatur berat badan.
Makan lebih awal ini sebenarnya selaras dengan puasa intermiten. Sudah pernah dengar?
Diet yang tengah populer ini menggambarkan pola makan yang mengharuskan penganutnya berpuasa selama 8-12 jam. Alasannya adalah puasa ini memberi tubuh cukup waktu untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi.
ADVERTISEMENT
Misalnya, jika kita terakhir makan jam 18.00, maka sarapan pertama --setelah melewati 12 jam-- adalah jam 06.00. Secara tak langsung, jam makan kita pun bergeser; jadi lebih pagi. Nah, seperti dijelaskan di awal, makan lebih dini membantu mengurangi obesitas dan menjaga berat badan ideal.
Beberapa penelitian lain juga menjelaskan bahwa makan lebih awal dapat membantu mengurangi nafsu makan dan meningkatkan pembakaran lemak. Di sisi lain, beberapa studi juga mengungkap, makan setelah interval panjang, bisa menurunkan berat badan.
Ilustrasi menu sarapan. Foto: Thinkstock
Hal positif dalam diet ini adalah kamu bisa makan segalanya; tanpa pantangan. Diet ini hanya membatasi waktu kita makan, plus bikin kita makan lebih awal. Setidaknya, saat puasa, kita membiarkan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan yang kita konsumsi.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya yang harus diperhatikan dalam diet intermiten ini adalah tingkat asam lambung dan dehidrasi. Dilansir Times of India, diet ini juga tak sehat bagi yang menderita tekanan darah tinggi, kanker, atau masalah pencernaan.
Oleh karenanya, mau diet intermiten atau diet apa pun, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter. Boleh kok, mengejar impian menuju berat badan ideal, namun perhatikan juga manfaat dan risikonya.