Starbucks Washington Tugaskan Karyawan untuk Bantu Distribusi Vaksin Corona

22 Januari 2021 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Starbucks. Foto: Reuters/Mohammad Khursheed
zoom-in-whitePerbesar
Starbucks. Foto: Reuters/Mohammad Khursheed
ADVERTISEMENT
Ingin turut andil dalam proses distribusi vaksin corona, Starbucks di Washington telah menyatakan kesediaannya, seperti dikutip dari Food and Wine (19/1). Penyebaran vaksin dan proses vaksinasi sedang terjadi beberapa negara bagian Amerika Serikat, seperti dikatakan gubernur Washington, Jay Inslee; yang mengumumkan rencana baru untuk meningkatkan upaya vaksinasi agar lebih signifikan.
ADVERTISEMENT
Inslee juga mengumumkan akan membentuk Pusat Koordinasi dan Komando Vaksin Negara Bagian Washington (WSVCCC) —sebuah koalisi perusahaan publik dan swasta yang akan bekerja untuk mempercepat distribusi dan pengiriman dosis vaksin ke seluruh negara bagian.
“Ini adalah upaya besar-besaran yang akan terjadi pada 2021, karena ini adalah tahun kami memilih untuk divaksinasi, Washington," kata Inslee. "Kami menghilangkan sebanyak mungkin penghalang bagi warga Washington untuk mendapatkan vaksinasi, kami akan memberikan setiap dosis yang datang ke warga kami. Kami masih terus bergantung pada pemerintah federal untuk persediaan vaksin, tetapi kami berusaha mendistribusikan semuanya begitu vaksin sampai di sini."
Petugas mengecek kotak berisi vaksin corona Pfizer-BioNTech yang akan dikirimkan, di pabrik manufaktur Pfizer Global Supply Kalamazoo di Portage, Michigan, AS, Minggu (13/12). Foto: Pool via REUTERS
Para pemimpin di WSVCCC antara lain Kaiser Permanente, Microsoft (yang kantor pusatnya di Redmond akan digunakan sebagai situs vaksinasi besar-besaran), dan Starbucks. Ya, gerai kopi besar ini kabarnya telah menugaskan beberapa karyawannya dengan keahlian dalam operasi tenaga kerja dan penyebaran, serta penelitian dan pengembangan, untuk bekerjasama dengan pemerintah negara bagian dalam upaya pendistribusian vaksin corona.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah kesempatan besar untuk melayani orang lain dan memberi dampak pada upaya kemanusiaan," kata Presiden dan CEO Starbucks Kevin Johnson dalam sebuah pernyataan. "Gubernur Inslee telah mengumpulkan beberapa sumber daya dari publik dan swasta terbaik untuk ikut terlibat dalam upaya bersama mengoptimalkan, dan mempercepat proses vaksinasi di sini. Kami bangga bisa berkontribusi dengan segala cara untuk membantu operasionalisasi dan akses ke vaksin.”
Johnson mengatakan bahwa dia telah mendekati pemerintah negara bagian Washington di awal bulan Januari, untuk menanyakan bagaimana perusahaannya dapat membantu upaya vaksinasi.
"Saya baru saja menghitung, dan menemukan bahwa dengan tingkat vaksinasi yang dijalankan sekarang, dibutuhkan enam, tujuh, delapan tahun bagi Washington untuk mendapatkan vaksinasi menyeluruh," katanya. "Jadi kita harus meningkatkannya dan mempercepat kemajuannya."
Seorang dokter bersiap untuk memberikan vaksin corona kepada perawat di UW Health di Madison, Wisconsin, AS, Senin (14/12). Foto: John Maniaci / UW Health / via REUTERS
Walau begitu, Starbucks akan membantu negara bagian di belakang layar; dan hingga saat ini, tidak ada indikasi bahwa perusahaan tersebut akan mengubah kafe menjadi pusat vaksinasi. Dalam beberapa minggu dan bulan ke depan, Inslee berharap upaya WSVCCC memungkinkan negara bagian Washington untuk memvaksinasi 45.000 orang setiap hari.
ADVERTISEMENT
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), 12,2 juta orang di AS telah mendapat satu dosis vaksin, sementara 1,6 juta telah menerima dosis vaksin kedua; angka terakhir mewakili 0,48 persen dari total populasi.
Presiden Joe Biden juga telah merencanakan distribusi vaksin yang mencakup mendirikan ribuan pusat vaksinasi di seluruh negeri, dan menyediakan suntikan di apotik independen —dengan tujuan memberikan 100 juta suntikan dalam 100 hari pertamanya menjabat.
Starbucks mungkin belum menandatangani kontrak untuk membantu di tingkat nasional, tetapi mereka yang terlibat dalam upaya besar ini kemungkinan akan mendapatkan kebutuhan kafein mereka dalam beberapa bulan mendatang.
Reporter: Natashia Loi