Uni Eropa Promosikan Bahan Makanan Tradisional Kualitas Tinggi di Indonesia

26 Agustus 2021 14:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi roti  Foto: thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi roti Foto: thinkstock
ADVERTISEMENT
Uni Eropa meluncurkan kampanye "Nikmati Warna-warni Eropa" Rabu (25/8) dalam rangka meningkatkan promosi bahan pangan tradisional mereka di pasar Indonesia. Kegiatan ini akan berlangsung selama 12 bulan.
ADVERTISEMENT
Kampanye itu dilakukan dengan tujuan mencoba kembali memperkenalkan makanan tradisional unggulan Eropa. Masyarakat Eropa sudah sejak lama menjalankan budidaya bahan pangan yang autentik, berkualitas, berkelanjutan, dan memiliki standar keamanan pangan tinggi.
"Bagi masyarakat Eropa, menjalankan budidaya serta menghasilkan makanan bukanlah menjalankan bisnis semata. Ada semangat yang kuat, standar yang diterapkan, serta warisan budaya kuliner yang diapresiasi. Indonesia juga menganut nilai-nilai yang serupa dengan semangat menerapkan standar kualitas yang tinggi, dengan tetap menekankan pada makanan tradisional yang berasal dari warisan budaya nasional yang telah tertanam kuat," terang Marika Jakas, Kepala Seksi Perdagangan dan Ekonomi pada Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, saat peluncuran kampanye yang diadakan virtual.
Marika Jakas, Kepala Seksi Perdagangan dan Ekonomi pada Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dalam peluncuran virtual kampanye Nikmati Warna-warni Eropa Foto: Dok. Istimewa
Beberapa produk makanan unggulan Eropa yang kualitasnya sudah diakui dunia; di antaranya ada daging (sapi dan ayam), produk susu, produk organik, serta minuman beralkohol dan non-alkohol.
ADVERTISEMENT
Dalam memproduksi bahan pangan lokal tersebut, mereka memiliki standar keamanan pangan yang menurut Marika, berjalan berdasarkan model "farm to fork." Keamanan pangan ini telah diterapkan di seluruh Eropa untuk menjaga kualitas, keaslian asal makanan, serta praktik berkelanjutan.
Ya, menariknya lagi, Marika mengungkapkan bahwa di Eropa setiap daerah memiliki keunggulan produk makanan khas masing-masing; yang tidak bisa diproduksi negara lain di Eropa. "Contohnya, champagne berkualitas hanya diproduksi dan dihasilkan di kota Champagne, Prancis," tuturnya.
Hal ini juga diakui oleh Chef Degan Septoadji yang pernah mengenyam sekolah memasak di Jerman. Menurutnya, kualitas bahan makanan Eropa sudah tidak perlu diragukan lagi.
Chef Degan Septoadji dalam peluncuran virtual kampanye Nikmati Warna-warni Eropa Foto: Dok. Istimewa
"Dulu saya memasuki pendidikan kuliner sudah biasa dengan bahan-bahan Eropa. Kalo mau masak masakan asli Eropa yang kita harus pakai bahan Eropa. Misal, mau masak pasta ala Italia, ya kita gunakan pasta asli dari sana. Pasta Italia juga belum lengkap dan autentik rasanya bila tidak menggunakan keju Italia parmigiano-reggiano," katanya.
ADVERTISEMENT
Minat akan penggunaan bahan makanan dari Eropa memang cukup tinggi di pasar Indonesia. Hal ini terbukti dari mudahnya kita menemukan bahan pangan Eropa di pusat-pusat perbelanjaan di Nusantara. Bahkan, beberapa restoran hotel juga secara konsisten sudah menggunakan bahan pangan kualitas Eropa.
Peluncuran virtual kampanye Nikmati Warna-warni Eropa Foto: Dok. Istimewa
Alexander Nayoan, Ketua Pelatihan Sumber Daya Manusia pada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menambahkan, saat ini bahan pangan dari Eropa yang memiliki banyak minat, adalah produk organiknya.
"Restoran dan hotel terkemuka memilih untuk menggunakan berbagai bahan masakan dari Uni Eropa. Selama ini, telah tumbuh minat yang kuat atas beragam produk makanan Uni Eropa yang menyertakan indikasi geografis dan juga sertifikasi organik. Permintaan atas makanan organik akan terus tumbuh di Indonesia, khususnya yang didorong kesadaran di tingkat global atas berbagai upaya mewujudkan lingkungan hidup yang lebih berkelanjutan," ucap laki-laki yang akrab disapa Alex itu.
ADVERTISEMENT
Selama kampanye berlangsung, pihak Uni Eropa menjanjikan akan menghadirkan produk makanan dan minuman terbaiknya untuk komunitas makanan Indonesia. Mulai dari importir, penyalur, pengecer, pemilik dan pelaku usaha hotel, restoran dan kafe, blogger kuliner dan juga para chef untuk dapat menikmati keunggulan cita rasa asli dari Benua Biru itu.