news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Waduh, Perempuan Ini Simpan Puluhan Porsi Fast Food Selama 2 Tahun di Rumahnya

22 Juli 2021 9:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fast food Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Fast food Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Makanan cepat saji atau fast food kerap diklaim sebagai sajian kurang sehat. Mulai dari mengandung tinggi kalori hingga bahan pengawet. Eksperimen tentang makanan cepat saji tersebut pun viral di media sosial. Salah satu yang kerap menarik perhatian adalah, makanan cepat saji terbukti tak mudah membusuk.
ADVERTISEMENT
Terdengar mustahil tapi inilah kenyataannya. Baru-baru ini, salah seorang pengguna TikTok bernama Elif Kandemir, kembali membuktikan eksperimen tersebut. Ia menunjukkan lemari atau pantry khusus yang berisi aneka makanan cepat saji yang sengaja disimpan ibunya di rumah.
Melalui video berdurasi kurang dari 30 detik, Kandemir berhasil membuat pengguna TikTok takjub dengan kontennya. Video singkat tersebut bahkan berhasil meraup 3,3 juta views dalam waktu singkat. Mengutip New York Post, diketahui dalam lemari penyimpanan Kandemir, terdapat burger, pizza, pai, kentang goreng, sampai ayam goreng yang masih utuh dan tampak belum kedaluwarsa.
Ia menjelaskan kalau makanan itu ada sebagai kebutuhan penelitian sang ibu. Kandemir bercerita kalau ibunya adalah seorang ahli gizi. Kebanyakan makanan cepat saji memang sengaja disimpan dalam kontainer portable berbahan plastik.
ADVERTISEMENT
“Ini lemari makan ibuku. Ia merupakan seorang ahli gizi, biasa membantu orang atau pasien pengidap obesitas. Makanan yang aku tunjukkan adalah jenis makanan ultra-olahan, dikonsumsi oleh hampir 80 persen orang-orang Inggris,” terangnya dalam narasi di video itu.
Ia turut mengungkapkan bahan makanan cepat saji sudah dikumpulkan oleh sang ibu sejak dua tahun lalu. Jadi, hampir semua makanan berusia satu hingga dua tahun. “Sebagian besar makanan sudah dikumpulkan atau dikoleksi oleh ibuku semenjak dua tahun terakhir ini,” lanjut Kandemir.
Ilustrasi makanan cepat saji Foto: dok.shutterstock
Hal tersebut sontak membuat banyak pengguna TikTok dibuat heran. Lantas, bagaimana bisa semua makanan itu awet dan tidak menunjukkan tanda-tanda membusuk sama sekali?
Perihal fakta unik tersebut rupanya pernah diselidiki oleh pihak Serious Eats pada tahun 2019. Saat itu, Serious Eats menguji coba tingkat ketahanan burger McDonald’s. Mereka coba menyelidiki mengapa burger cepat saji bisa bertahan lama.
ADVERTISEMENT
Terungkap fakta kalau burger punya tingkat kelembapan di bawah rata-rata. Makanan kering itu umumnya menghambat pertumbuhan jamur. Maka dari itu, makanan tersebut bida disimpan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Sementara itu, Kandemir membuat konten bukan tanpa sebab. Ternyata, ia ingin menyampaikan pesan mendasar perihal kebiasaan orang Inggris yang kerap menyantap junk food atau fast food. Pola makan seperti ini tampak sejalan dengan eksperimen Dr. Chris Van Tulleken. Konon, Dr. Tulleken pernah menerapkan diet fast-food selama empat minggu berturut-turut.
Ilustrasi burger Foto: Shutter Stock
Hasilnya ditemukan bahwa ketika ia terus-menerus menyantap makanan cepat saji, ada beberapa dampak kesehatan fisik dan mental yang terjadi pada dirinya. Sewaktu Dr. Tulleken mendapat asupan fast food, ia mengaku kalau suguhan tersebut sangat menggoda selera. Tetapi, lama kelamaan, ia merasa kecanduan. Makanan tersebut bak narkoba dan ia terus bergantung akan sajian tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal inilah tentu cukup berbahaya. Walau sajian fast food sangat praktis dan menggugah selera, namun efek samping yang diterima bisa merugikan kesehatan. Kandemir pun menyetujui hal itu, ia berpendapat kalau tidak ada salahnya menyantap makanan cepat saji namun tidak baik bila dikonsumsi secara rutin.
“Tidak ada makanan yang dilarang untuk dikonsumsi dalam penelitian ibuku. Hanya saja, ibu mendorong orang-orang untuk bisa membuat keputusan sendiri dan bisa memilah jenis asupan yang lebih bernutrisi. Setidaknya, jangan selalu mengonsumsi aneka makanan cepat saji. Pilih juga pola diet atau makanan yang kaya vitamin dan bernutrisi,” tutup Kandemir.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya