Cara Unik Joko Anwar Casting Para Pemain untuk Bermain di Filmnya

30 Maret 2020 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Anwar di peluncuran Samsung Galaxy S20 Series dan Galaxy Z Flip, Rabu (4/3). Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Joko Anwar di peluncuran Samsung Galaxy S20 Series dan Galaxy Z Flip, Rabu (4/3). Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
ADVERTISEMENT
Sutradara Joko Anwar punya cara tersendiri saat melakukan casting bagi para pemain di filmnya. Lewat siaran langsung di akun Instagram pribadinya, Joko membagikan metode casting-nya tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai sutradara, Joko Anwar merasa dirinya perlu terjun langsung dalam proses casting. Hal ini dilakukannya agar proses penggarapan film bisa berjalan dengan efisien.
“Kalau cast dilakukan casting director, buat video dilihat director, kayaknya kelamaan aku rasa director kalau ada di ruang casting bisa liat langsung,” kata Joko dalam siaran langsung yang juga ditayangkan di akun Instagram Tara Basro, Minggu (29/3).
Joko Anwar di Gandaria City, Jakarta Selatan, Kamis (6/2). Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
Di awal penulisan, biasanya Joko Anwar sudah memikirkan siapa sosok yang tepat untuk memerankan karakter dalam filmnya. Meski demikian, dia tetap melakukan screen test untuk pemain yang sudah dirasanya cocok.
Salah satu cara yang dilakukan oleh Joko, ialah melakukan interview dengan pemain terlibat, sebagai karakter yang dimainkannya dalam sebuah pengadeganan. Dengan begitu, Joko bisa melihat bagaimana seorang aktor bisa menyelami karakternya dengan sedikit ulasan latar belakang darinya.
ADVERTISEMENT
“Kalau aku biasanya langsung meng-interview, misalnya Tara Basro jadi pedagang emas, aku akan (bikin adegan) misal Tara Basro jadi pedagang emas. (Misal) aku interview dia sebagai pedagang emas yang lagi kecurian, bisa enggak dia menyelami karakternya itu,” tutur Joko.
Sutradara Joko Anwar berpose saat menghadiri acara peluncuran film Gundala di Jakarta, Rabu (28/8). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Lewat metode ini, Joko bisa langsung melihat kemampuan akting dari si pemain. Bukan cuma itu, Joko juga bisa melihat langung kecerdasan pemain dalam mendalami karakter yang diberikan.
“Calon pemain cerdas apa enggak? Kalau dia cerdas, dia bakal gampang menangkapnya. Kedua, dia believable apa enggak? Setelah jadi pedagang sembako (misalnya), dia pedagang sembako apa dia masih jaim,” ucap Joko.
“Kalau dagang sembako, kan, enggak jaim ya, natural pokoknya. Ketiga, dia bisa kerja sama apa enggak dengan sutradara? Ketika ketemu langsung, kelihatan nyambung apa enggak,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menariknya, untuk melihat kemampuan kerja sama para pemainnya Joko mulai melakukan pendekatan sejak awal. Biasanya dia mengajak calon pemainnya untuk sekadar berdiskusi terkait proyek film yang akan berjalan.
“Biasanya aku ajak ketemu dulu, ngopi, ngobrol dia tertarik apa enggak kalau kerja sama, yang tertarik juga pasti bakal kebawa sama aura syuting yang kondusif,” ucap Joko.
Sutradara Joko Anwar. Foto: Instagram @jokoanwar.
Dalam pencarian pemain, Joko memang lebih memilih pemain yang bisa berakting secara natural. Sebab, sejatinya para pemain memang bertugas untuk membuat penonton percaya dengan dunia yang dibangunnya lewat sebuah film.
Sejauh ini, metode tersebut cukup efektif untuk keseluruhan proyek film yang dia garap. Joko memang enggan mengklaim metodenya itu merupakan metode terbaik. Namun baginya, hal itu merupakan metode paling efektif.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, aktris Tara Basro, yang sering terlibat dalam film garapan Joko, mengakui metode tersebut cukup efektif bagi jalannya keseluruhan film. Tara mengaku bersyukur sering dilibatkan Joko dalam sejumlah proyek film garapannya.
“Enggak semua sutradara kayak gini, cuma Jokan yang begini. Aku beruntung karena orang lain (mungkin) enggak ketemu (langsung) sutradaranya (pas casting),” ungkapnya.
Tara Basro dan Joko Anwar Foto: Instagram/jokoanwar
Menurut Tara, di awal, Joko Anwar biasanya memberikan ulasan singkat mengenai profil karakter yang akan dimainkan. Dari situ dia lantas diminta untuk menyelami karakter tersebut.
“Kalau sama abang Joko audisinya baca beberapa line, abis itu banyak improvisasinya, diceritain karakternya, abang bikin situasi kayak apa, sebagai karakter kita gimana berkomunikasinya,” tutup Tara.