Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
27 Ramadhan 1446 HKamis, 27 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Cerita Perjuangan Duta 'Sheila On 7' Sembuh dari Penyakit TBC
29 Januari 2018 21:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
Bagi seorang penyanyi, pita suara merupakan organ yang paling mereka jaga kesehatannya. Hal ini dikarenakan pita suara merupakan modal utama dalam kelancaran karier mereka.
ADVERTISEMENT
Vokalis Sheila On 7, Akhdiyat Duta Modjo alias Duta, adalah salah satu penyanyi yang pernah berada dalam fase saat dirinya harus kehilangan suara. Penyakit Tuberculosis (TBC) yang dialami, berimbas pada rusaknya pita suara pelantun lagu ‘Lapang Dada’ itu.

“Nih saya ngomong saja, saya kena TBC di 2011. Saya kena TBC, dan saya dikasih tahu oleh dokternya bahwa TBC itu penyakit yang endemik di Indonesia, kaitannya dengan kebersihan,” kata Duta ketika ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (29/1).
“Jadi memang gejalanya gara-gara saya enggak punya suara waktu itu, saya periksa akhirnya ketahuan gitu saya ada TBC,” sambungnya.
Hal ini tentu sempat mengganggu kariernya kala itu. Bahkan ia mengaku pernah benar-benar kehilangan suara ketika tampil di salah satu stasiun televisi.
ADVERTISEMENT
“Enggak bisa keluar (suara) saya. Bahkan sempat main di salah satu stasiun TV yang saya benar-benar enggak bisa ngeluarin suara, tapi ya saya biarin aja,” katanya.

Penyanyi berusia 37 tahun mengaku memilih tampil apa adanya, dibandingkan ia harus melakukan lip sync saat tampil di acara tersebut.
“Mungkin saya punya pilihan lip sync dan lain-lain. Tapi saya ngomong ke anak-anak (mereka bilang), 'Ya sudah, enggak apa-apa, tabrak aja, kalau jelek toh yang ngadepin kita bareng-bareng kok',” ujarnya.
“Ya saya seneng sih dapat dukungan dari mereka. Karena saya juga pengen tahu progres penyembuhan saya, saya sudah bisa nyanyi lagi apa belum,” lanjutnya.
Selama enam bulan, Duta harus berjuang melawan penyakitnya itu. Bahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penularan, ia harus menggunakan peralatan makan terpisah.
ADVERTISEMENT
“Karena kalau TBC itu kan bakteri ya. Jadi saya harus sendoknya sendiri, piringnya sendiri, gelasnya sendiri, enggak boleh campur. Sekalipun sama anak saya, sama istri saya, enggak boleh campur. Saya benar-benar sendiri selama 6 bulan,” ungkapnya.
Pengobatan TBC sendiri memang bersifat berkelanjutan. Sehingga tidak boleh ada fase yang terlewat sekalipun. Karena ketika terlewat, maka harus mengulang lagi proses di awal. Sehingga akan semakin lama untuk dapat kemungkinan sembuh.

“TBC itu penyakit yang sebenarnya gampang disembuhkan. Jadi saya dibesarkan seperti itu hatinya oleh dokter saya. Itu termasuk satu momen ter-drop saya selama hidup saya itu. Karena itu pekerjaan saya 'kan,” tambahnya.
Duta sendiri mengatakan bahwa TBC merupakan penyakit yang dapat disembuhkan. Akan tetapi proses penyembuhannya memerlukan konsistensi dari pasien untuk disiplin dalam melakukan pengobatan.
ADVERTISEMENT
“Bayak orang-orang di daerah-daerah kecil yang dia belum sadar kebersihan, belum sadar juga minum obatnya seperti apa, jadi mereka enggak sembuh-sembuh,” tandasnya.