Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum Syakir, Haris Azhar, mengaku bahwa pihaknya tak begitu ambil pusing soal laporan tersebut. Mereka bahkan bersedia menghadiri pihak kepolisian untuk bisa memberikan klarifikasi atas laporan tersebut.
“Kalau Syakir dilaporkan ke polisi, enggak apa-apa, kami datang ke polisi. Kalau diperiksa, kami sampaikan bukti-bukti terkait pencemaran nama baik,” tutur Haris ketika ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Haris juga mengakui pihaknya tak akan menjawab somasi yang dilayangkan pihak pelapor, baik terkait soal pencemaran nama baik maupun perihal keperdataan. Mereka akan menempuh jalur hukum atas ketidakadilan yang diterima kliennya dalam kontrak tersebut.
“Ini bukan jawab somasi, tapi justru mereka yang buka masalah ini. Kami terima kasih malah pada Sugiyanto cs karena sudah membuka mata Syakir bahwa Syakir mengalami ketidakadilan berlapis,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
“Nah, sebelum Aisyah trending, enggak pernah ada tulisan pembelian akun YouTube di transferan. Ketika dikirim Rp 50 juta sisanya setelah trending, baru ada tulisan itu. Jadi, sebelumnya dia tulisnya advance-advance-nya pas akhir pelunasan akun YouTube,” ujar Syakir.
Satu hari setelah cover lagu Aisyah Istri Rasulullah trending, Syakir menyadari bahwa kata sandi dari akun YouTubenya sudah berubah. Seratus persen pengelolaan berada di bawah tanggung jawab label. Hal inilah yang ingin dia ingatkan pada para penggemarnya dan seluruh warganet.
ADVERTISEMENT
“Padahal dia gunakan itu untuk ubah-ubah. Ke depan, saat Syakir upload, Syakir bisa bilang itu bukan Syakir karena memang bener, 'kan. Itu wajar untuk lindungi diri Syakir,” ucapnya.
Sebelumnya, Syakir juga dinilai sudah melakukan wanprestasi atas kontrak tersebut. Namun, kata cowok 18 tahun itu, dirinya selalu berupaya menjalin kerja sama yang baik dengan label tersebut dan sudah melakukan kewajibannya dengan baik.
“Bahkan kewajiban bulan depan, bulan ini sudah dikerjain. Syakir kelar sinetron bukannya istirahat, malah buat konten. Sudah rekam beberapa lagu untuk konten juga yang bisa ditayangin supaya bulan depan cukup juga gitu. Kalau dibilang enggak lakukan, Syakir malah sudah nyetok gitu,” ujarnya.
Syakir juga dikatakan sempat meminta kenaikan nilai pembagian. Dari sebelumnya 15 persen dari nilai keuntungan, menjadi 25 persen.
ADVERTISEMENT
“Oh bener. Malah awalnya 70:30. YouTuber (lain) aja biasa 80:20, enggak ada 50:50. Ketika Syakir lihat di kontrak, kok, aneh diganti-ganti,” tuturnya.
“Jadi, minta kewajaran, bukan mata duitan. Kalau ada orang promo di Instagram Syakir, uangnya Syakir pakai buat konten YouTube. Syakir enggak sadar ternyata di situ banyak jebakan,” tambah Syakir.
Lebih lanjut, Syakir Daulay sebetulnya sempat berupaya menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan. Namun sepertinya, upaya tersebut masih belum membuahkan hasil.
“Beberapa kalilah Syakir sempatkan waktu untuk bicara, itikad baik. Dia bilang pihak kita minta ganti nama, tapi awalnya mereka yang minta ganti nama. Tapi, kemudian kita cuma bisa doa di bulan ini dan diberi yang terbaik,” pungkasnya.