Dinyinyiri karena Ceria saat Foto dengan Jenazah Ayah, Ini Kata Regina Poetiray

2 Agustus 2021 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi sekaligus vokalis Band Geisha, Regina Poetiray. Foto: Instagram @reginapoetiray.
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi sekaligus vokalis Band Geisha, Regina Poetiray. Foto: Instagram @reginapoetiray.
ADVERTISEMENT
Regina Poetiray, vokalis Geisha, baru saja kehilangan sang ayah untuk selama-lamanya. Sempat mengidap COVID-19 dan telah dinyatakan negatif, pria bernama Reggy Poetiray itu pada akhirnya mengembuskan napas terakhir pada 21 Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Sejumlah potret di momen duka tersebut diunggah Regina Poetiray ke Instagram. Salah satunya menampilkan ia bersama ibu dan adik sedang tersenyum sambil mengacungkan jempol di dekat jenazah Reggy Poetiray.
Pose dan ekspresi itu kemudian menjadi sasaran nyinyir netizen. Ya, netizen beranggapan bahwa tak seharusnya Regina Poetiray tampak sedemikian ceria kala sang ayah meninggal dunia.
Penyanyi sekaligus vokalis Band Geisha, Regina Poetiray. Foto: Instagram @reginapoetiray.
Regina Poetiray menyadari banyaknya nyinyiran netizen terhadapnya. Ia pun kemudian menanggapi perihal itu melalui konten YouTube.
"Kenapa aku bikin video ini? Karena akhir-akhir ini, tuh, aku terima comment-comment yang mungkin kayak dari teman-teman, tuh, ada yang kayak, 'Kok, foto sama papanya yang sudah meninggal, kok, senyum? Kok, ketawa? Kok, pakai jempol?' Kayak, 'Ih, kok, enggak sopan banget,' dan gitu-gitulah, ya, para netizen," ucap Regina Poetiray di awal video.
ADVERTISEMENT
Perempuan berusia 22 tahun tersebut kemudian mengungkap bahwa saat itu dirinya memang tak diliputi rasa sedih. Sebaliknya, ia justru merasakan sukacita dan kedamaian.
"Kalau boleh jujur banget, rasa hatiku, tuh, melimpah dengan ucapan syukur aja. Aku, tuh, juga sampai kayak, 'Wah. Kok, hati gue, nih, benar-benar enggak ada rasa yang sedih atau gimana banget?' Bahkan mungkin, kalau boleh jujur banget, enggak ada rasa kesedihan. Di hatiku, tuh, rasanya tuh benar-benar peaceful, damai, sukacita melimpah, penuh dengan ucapan syukur aja gitu ke Tuhan," tuturnya.
Regina Poetiray mengaku sempat takjub pula tatkala dirinya merasakan demikian. Sebab, lazimnya, manusia pasti akan bersedih ketika kehilangan orang yang disayangi.
Terlebih, dirinya sangat dekat dengan mendiang ayah. Alhasil, menjadi suatu hal yang mencengangkan saat Regina Poetiray justru tampak begitu tegar.
ADVERTISEMENT
"As Regina Poetiray, mungkin aku akan bilang ke Tuhan, 'Aduh. Tuhan, kok, kayak gini, sih?' Istilahnya, ya, aku bakal sedih banget, kecewa banget, dan bahkan mungkin bisa marah ke Tuhan karena papaku sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19, memang sudah negatif, dan sebenarnya papa punya organ-organ, tuh, perfect semua," ujar Regina Poetiray.
"Mungkin, kalau sebagai manusia, sebagai aku, aku akan enggak tahu, deh, hidup gue kayak sudah end, kayak benar-benar goodbye banget, sudah drop mungkin. Pastinya mungkin sudah drop, sudah nangis-nangis. Enggak bisa, tuh, sok kuat," tambahnya.
Menurut Regina Poetiray, kala itu dirinya bisa tegar, bahkan tak bersedih, berkat Tuhan. Ia mengaku merasakan betul seperti apa mukjizat-Nya.
"Aku benar-benar ngerasain kalau Tuhan, tuh, nyata banget di hidup aku. Lebih tepatnya aku benar-benar ngerasain kuasa-Nya, tuh, gila nyata banget, Tuhan, tuh, wow, He's so real. Dia benar-benar hidup di dalam aku gitu. Sampai aku kayak, ya, ampun, bisa melewati fase ini, momen ini, tuh, dengan sukacita gitu, dengan damai sejahtera," bebernya,
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Regina Poetiray juga meyakini, kepergian ayahnya bukan sekadar momen kesedihan, melainkan kemenangan dan keuntungan, sebagaimana dikatakan oleh Alkitab.
"Jadi, orang-orang yang dipanggil Tuhan duluan itu memang orang-orang yang beruntung. Berarti papaku, ya, beruntung banget. Benar-benar orang yang memang anak kesayangan Tuhan banget, benar-benar orang yang beruntung. Apalagi di situasi kayak gini, istilahnya orang-orang yang sudah dipanggil Tuhan enggak perlu worry lagi, panik," pungkas Regina Poetiray.