Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Film ‘Aladdin’ menjadi salah satu film Disney yang sedang tayang di bioskop. Film ini pun sukses mencuri perhatian sebagian besar masyarakat, termasuk para selebriti Luna Maya dan juga Via Vallen.
ADVERTISEMENT
Sayang, keduanya diduga melakukan aksi yang kurang terpuji dengan merekam salah satu adegan film 'Aladdin' dan diunggah ke Instagram Stories masing-masing--namun kini rekaman tersebut telah hilang dari IG Story mereka--
Adegan yang mereka rekam adalah ketika Aladdin dan Princess Jasmine sedang terbang menaiki karpet ajaib sambil menyanyikan lagu ‘A Whole New World’.
Sontak, hal tersebut membuat geram netizen. Luna Maya dan Via Vallen pun diduga bisa terancam hukuman penjara akibat ulahnya itu.
Terkait aksi yang dilakukan Luna dan Via, Ernest Prakasa pun angkat bicara. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Luna dan Via dilarang oleh hukum. Sebab, hal tersebut masuk dalam kategori pembajakan.
“Secara UU ITE kan memang enggak boleh ya, itu hitungannya pembajakan,” ujar Ernest saat ditemui di Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (28/5).
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, produser dari film ‘Ghost Writer’ ini menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh mereka, sebenarnya tak bermaksud buruk. “Pada umumnya, banyak yang tidak bermaksud jahat. Jadi, memang karena enggak tahu saja,” katanya.
Sebagai sineas, ayah dua orang anak ini juga merasa tidak senang apabila ada orang yang membajak karyanya. Hanya saja, ia akan menegur orang tersebut bukan dengan cara yang keras.
“Gue juga enggak serta merta 'wey, lo ngelanggar hukum'. Memang sih kategorinya pembajakan, tapi berdasarkan pengamatan gue, orang tuh enggak selalu niatnya ngebajak, kadang ada juga yang niatnya kayak senang saja,” tutur Ernest .
Untuk menghindari hal tersebut, mereka perlu diberi edukasi soal pembajakan film. Maka dari itu, Ernest akan memberi pengertian kepada orang yang merekam dan mengunggah film di bioskop ke media sosial mereka.
ADVERTISEMENT
“Misalnya ada yang nge-share film di Insta Story, (bilang) ‘kasihan yang belum nonton, jadi ke-spoiler. Kamu juga kalau digituin bete kan, belum nonton filmnya, tiba-tiba lihat di Insta Story orang’,” imbuh Ernest .
“Jadi, approach-nya lebih persuasif gitu, karena memang itu di satu sisi, melanggar hukum. Tapi di sisi lain, orang juga banyak yang enggak aware bahwa itu melanggar hukum, jadi ya edukasinya harus pelan-pelan,” sambungnya sambil menutup pembicaraan.