Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Hidup dan mati John Wick si pembunuh bayaran ditentukan dalam ‘John Wick: Chapter 3 - Parabellum ’. Pada awal film, namanya diumumkan sebagai Excommunicado. Dengan demikian, ia kehilangan hak-hak keanggotaan sekaligus menjadi buruan yang kepalanya dihargai USD 14 juta.
ADVERTISEMENT
Perihal John Wick yang menjadi buruan tersebut bukan tanpa alasan. Ya, di akhir 'John Wick: Chapter 2', ia melanggar salah satu sumpah sakralnya sebagai pembunuh bayaran, yakni membunuh Santino D'Antonio--salah seorang anggota High Table--di The Continental Hotel, New York, yang dinyatakan sebagai kawasan netral.
Imbalan yang sedemikian menggiurkan membuat nyawanya diincar hampir seluruh pembunuh bayaran. Alhasil, ke mana pun pergi, John Wick hampir selalu berhadapan dengan kematian. Film ini menyajikan bagaimana ia berjuang untuk bertahan hidup.
Adegan bertarung, aksi kekerasan yang sadis, dan pertumpahan darah mendominasi ‘John Wick: Chapter 3 - Parabellum ’. Sejak menit-menit awal, aksi laga yang disajikan telah terasa begitu mendebarkan dan sanggup membuat penonton membeliakkan mata.
Meski mendominasi, adegan laga dalam film garapan sutradara Chad Stahelski tersebut tak monoton, juga jauh dari membosankan. Bukan hanya bermodalkan tangan kosong maupun senjata api, pertarungan brutal juga dilakukan sambil kebut-kebutan menggunakan motor, mengandalkan pisau, hingga dengan bantuan hewan, yakni kuda dan anjing.
ADVERTISEMENT
Di sela ketegangan yang seolah tak putus-putus sepanjang film, terselip sejumlah adegan komedi. Momen-momen tersebut menyempurnakan ‘John Wick: Chapter 3 - Parabellum’ sebagai tontonan yang menghibur.
Aksi laga Keanu Reeves sebagai John Wick tak perlu diragukan lagi. Kelihaiannya bertarung dan sosoknya yang mematikan benar-benar menjadi tontonan menarik sekaligus menegangkan di sepanjang film.
Hanya saja, dalam beberapa kesempatan, gerakan John Wick dan lawannya saat beradu kekuatan terasa kurang seirama. Ada pula adegan kekerasan yang dipotong oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Meski demikian, keseluruhan aksi laga dalam film tersebut masih terasa begitu seru untuk dinikmati.
Para pemain pendukung pun melakukan tugas mereka dengan baik. Sebut saja Ian McShane sebagai Winston, Laurence Fishburne sebagai Bowery King, Mark Dacascos sebagai Zero, Asia Kate Dillon sebagai The Adjudicator, Lance Reddick sebagai Charon, Saïd Taghmaoui sebagai The Elder, hingga Anjelica Huston sebagai The Director.
Demikian halnya dengan Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman yang berperan sebagai anak buah Zero. Keduanya berkesempatan menampilkan kemampuan berlaga terbaik mereka dalam adegan pertarungan dengan John Wick menjelang akhir film.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, Yayan dan Cecep membawa senjata khas Tanah Air, yakni kerambit, dan berdialog dalam bahasa Indonesia. Yang lebih menarik lagi, John Wick kemudian menimpali mereka dengan mengucapkan kalimat dalam bahasa Indonesia.
‘John Wick: Chapter 3 - Parabellum ’ menghadirkan pula Halle Berry. Sofia, tokoh yang diperankannya, menjadi salah satu yang membantu John Wick dalam perjuangannya untuk tetap bertahan hidup.
Lantas, bagaimana nasib John Wick? Akankah ia bertahan hidup? Lebih dari itu, apakah ‘John Wick: Chapter 3 - Parabellum’ menjadi akhir dari kisah pembunuh bayaran tersebut?
Film ‘John Wick: Chapter 3 - Parabellum ’ dapat disaksikan di bioskop mulai hari ini, Rabu (15/5). Demi dapat menikmatinya secara utuh, alangkah baiknya jika menyaksikan lebih dulu film pertama dan kedua. Sebab, yang disajikan dalam film ketiga tersebut berkesinambungan dengan kisah John Wick sebelumnya.
ADVERTISEMENT