news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kilas Balik Perjalanan Karier Padi Reborn

13 November 2019 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Padi Reborn Foto: Infografik Sabryna Putri Muviola/kumpara
zoom-in-whitePerbesar
Padi Reborn Foto: Infografik Sabryna Putri Muviola/kumpara
ADVERTISEMENT
Padi Reborn belum lama ini berupaya membuktikan eksistensinya di kancah musik Tanah Air dengan meluncurkan album baru, 'Indera Keenam'. Ya, ini adalah album anyar mereka setelah grup musik asal Surabaya tersebut sempat vakum.
ADVERTISEMENT
Mengilas balik, Padi Reborn berawal dari sebuah grup musik bernama Soda yang dibentuk oleh lima mahasiswa Universitas Airlangga, yakni Piyu (gitar), Ari (gitar), Fadly (vokal), Yoyo (drum), dan Rindra (bas gitar), pada 8 April 1997.
Setelah menjalani karier bersama, para personel sepakat untuk mengganti nama grup musik mereka. Ketika itu usia Soda menginjak satu tahun. Namanya pun berganti menjadi Padi.
Nama Padi, bagi para personel, dirasa lebih merakyat, merepresentasikan kehidupan mereka yang masih penuh kesederhanaan, dan mudah diingat.
Padi lalu memulai gebrakan perdana melalui single ‘Sobat’ yang dimuat dalam album ‘Indie Ten’. Dalam album yang diluncurkan di bawah naungan label rekaman BMG Music Indonesia tersebut, terdapat sejumlah single dari grup musik lain, seperti ‘Bunga Tidur’ milik Cokelat, ‘Satu Untukmu’ milik Caffeine, dan ‘Tak Ingin’ milik Wong.
ADVERTISEMENT
Berkat album ‘Indie Ten’, Padi mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka kemudian merilis album perdana pada 1999.
Bertajuk ‘Lain Dunia’, album tersebut berisi 10 lagu, tak terkecuali ‘Sobat’. Album beraliran pop rock itu tak hanya diterima dengan baik oleh masyarakat luas, namun juga berhasil meraih sejumlah penghargaan.
Melanjutkan kesuksesan tersebut, Padi merilis album kedua pada 2001. Album bertajuk ‘Sesuatu yang Tertunda’ itu memuat lagu-lagu hit, seperti ‘Semua Tak Sama’, ‘Sesuatu yang Indah’, ‘Kasih Tak Sampai’, dan ‘Bayangkanlah’.
‘Sesuatu yang Tertunda’ rupanya menuai kesuksesan komersial dan capaian prestasi yang lebih dari album perdana. Meneruskan keberhasilan mereka, Padi menelurkan album ketiga, ‘Save My Soul’, pada 2003.
Berbeda dari dua album sebelumnya yang bertema cinta, ‘Save My Soul’ mengangkat perihal kehilangan, kesedihan, dan penderitaan dalam hidup. Lagu-lagu andalannya, antara lain ‘Hitam’, ‘Rapuh’, dan ‘Patah’.
ADVERTISEMENT
Padi terus berkarya melalui album ‘Padi’ (2005) dan ‘Tak Hanya Diam’ (2007). Juga ‘The Singles’ (2011), album berisi kumpulan lagu yang telah dirilis sebelumnya. Hanya saja, mereka memutuskan vakum pada 2011.
Piyu kala itu melanjutkan kesibukannya sebagai produser dan solois. Sementara Fadly, Yoyo, Ari, dan Rindra berkarier melalui grup musik Musikimia.
Enam tahun berlalu, Piyu, Fadly, Yoyo, Ari, dan Rindra memutuskan untuk reuni dan tampil sebagai Padi Reborn. Sejak saat itu, mereka tetap menggunakan nama tersebut dan mulai kembali manggung di berbagai acara.
Setelah hampir dua tahun kembali berkarya sebagai Padi Reborn, mereka merilis single berjudul ‘Kau Malaikatku’. Diluncurkan pada September lalu, lagu tersebut memuat pula suara anak Tora Sudiro dan Mieke Amalia, Jenaka Mahila.
ADVERTISEMENT
Tak lama setelah meluncurkan single ‘Kau Malaikatku’, Padi Reborn merilis album terbaru berjudul ‘Indera Keenam’ pada Oktober lalu, sekitar 12 tahun setelah mereka menelurkan album terakhir, ‘Tak Hanya Diam’.
‘Indera Keenam’ memuat delapan lagu. Selain ‘Kau Malaikatku’, tujuh lagu lainnya merupakan versi aransemen ulang dari lagu-lagu terdahulu Padi.
Album tersebut punya makna yang mendalam bagi Padi Reborn. Bagaimana tidak, sempat vakum bertahun-tahun dan tak menelurkan karya, mereka kini—lewat ‘Indera Keenam’—tengah berjuang untuk kembali mendapatkan kejayaan sebagai pelaku industri musik.
“Sebenarnya album itu adalah sebuah archive atau penanda eksistensi kami kembali di industri musik Indonesia. Buat kami, setelah dua tahun, ternyata memang masih harus ada sesuatu yang membuktikan eksistensi itu. Jadi eksistensi itu adalah harus sebuah album atau karya,” pungkas Piyu ketika ditemui dalam acara peluncuran album tersebut.
ADVERTISEMENT