Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Semua orang pasti sepakat jika Indonesia dinilai punya potensi besar menghadapi persaingan global, terutama dalam industri kreatif. Apalagi kalau bukan soal kekayaan alam dan keberagaman budaya yang bisa dikembangkan luas di dunia internasional.
ADVERTISEMENT
Contohnya banyak. Iko Uwais salah satunya. Keahliannya dalam ilmu bela diri pencak silat membawanya satu frame dengan Mark Wahlberg hingga Harrison Ford.
Deretan film Hollywood telah menempatkan namanya sebagai pemeran utama. Begitu juga dengan nama lainnya seperti Yayan Ruhian juga Arif Rahman.
Sementara di dunia musik, ada Agnez Mo sering memasukkan identitas budaya Indonesia dalam setiap karyanya.
Seperti mengenakan baju dodot di video klip 'Coke Bottle', mengenakan batik rancangan Anne Avantie di video klip 'As Long As I Get Paid', tampil dengan gaya anyam rambut khas Papua, atau menghadirkan lagu 'Diamonds' yang bercerita tentang kayanya budaya di Indonesia.
Namun semua upaya yang dilakukan Agnez itu mendadak "hilang" akibat ucapan kontroversialnya ketika wawancara dengan media AS Build Series by Yahoo belum lama ini. Kala itu, Agnez Mo bicara tentang single terbarunya bersama French Montana, 'Diamonds', dan beberapa hal lain terkait dirinya. Host sempat menanyakan keberagaman di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Agnez Mo mengatakan Indonesia memiliki banyak pulau dengan beragam etnis dan budaya. Agnez mengungkapkan bahwa ia tumbuh besar dengan hal itu. Namun, ia mengaku tidak memiliki darah Indonesia.
“Sebenarnya, aku enggak punya darah Indonesia atau apapun itu. Aku (berdarah) Jerman, Jepang, China, dan aku hanya lahir di Indonesia," kata Agnez dalam video yang diunggah ke YouTube pada 22 November lalu.
Sontak hal ini menuai banyak komentar. Di media sosial, netizen saling bersilang pendapat. Politisi seperti Fadli Zon pun ikut 'ambil bagian', termasuk Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Namun pertanyaanya, apa yang sebenarnya dimaksud Agnez bahwa ia tidak memiliki 'Darah Indonesia'?
Ahli Linguistik Forensik Universitas Indonesia (UI), Frans Asisi Datang mengatakan apa yang disampaikan Agnez Mo dalam wawancaranya menunjukkan makna sebenarnya dari ungkapan tersebut. Bahwa kewarganegaraan tidak berkorelasi wajib dengan ungkapan darah Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ungkapan Darah Indonesia menunjukkan asal-usul keturunannya. Kita misalnya menggunakan ungkapan pemain bola berdarah Indonesia padahal dia berkewarganegaraan Italia, Belanda, dan lain-lain. Jadi, kewarganegaraan tidak berkorelasi wajib dengan ungkapan darah Indonesia," kata Frans Asisi Datang kepada kumparan dalam pesan elektronik.
Seperti Agnez Mo yang sama sekali tidak memiliki garis keturunan Indonesia seperti yang disampaikannya. Tetapi dia berwarga negara Indonesia.
"Justru kita harus bersyukur, Agnez Mo yang tidak berdarah Indonesia punya rasa nasionalisme Indonesia yang kuat," ujar Frans.
Hal senada disampaikan Yudhistira Adi Prasetya, S.S., M.Pd, Pengamat Tata Bahasa Indonesia dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM). Menurutnya, ungkapan darah yang disampaikan Agnez merujuk pada gen, bukan pada kewarganegaraan.
ADVERTISEMENT
"Darah itu kan artinya Gen, dan kalau Gen itu banyak warga negara Indonesia yang tidak memiliki Gen Indonesia. Jadi sah-sah saja dari pernyataannya, tidak ada masalah," kata Yudhis yang juga dosen BIPA di Cesass (Center for Southeast Asian Social Studies) UGM kepada kumparan.
Ia pun menilai silang pendapat yang terjadi di masyarakat karena terkait perbedaan konsep dalam memaknai 'Darah Indonesia'.
"Saya pikir karena konteks dan konsep, darah itu bagi yang awam ya tumpah darah jadi diseragamkan dengan konsep warga negara. Persepsi saja," kata Yudhis.
Namun Yudhis menilai mengapa Agnez sampai melontarkan hal tersebut karena ia merupakan seseorang yang adaptif dalam kaitannya untuk go international.
"Agnez Mo termasuk orang yang akomodatif terhadap budaya, termasuk bahasa, kesan ke-Indonesiaannya seperti hilang karena ia sekarang lebih sering berbahasa Inggris. Hal tersebut yang menyebabkan polemik menurut saya, meskipun sebenarnya pernyataannya dengan menyebut bahwa ia tidak memiliki darah Indonesia bukan hal yang salah," kata Yudhistira.
ADVERTISEMENT
Agnez Tetap Blunder
Meski apa yang disampaikan Agnez pada dasarnya tidak ada masalah, namun dilihat dari kacamata 'pencitraan', apa yang disampaikan Agnez adalah blunder besar. Terlebih Agnez sebagai artis yang sedang ingin go public.
"Walau secara fakta memang tidak ada darah Indonesia, blunder untuk artis yang ingin go public. Kesannya seolah-olah ingin melepas diri dari akar budaya," kata Firsan Nova, pengajar Manajemen Isu dan Krisis Universitas Al-Azhar Indonesia, kepada kumparan.
Menurut Firsan, apa yang disampaikan Agnez soal darah Indonesia memang multi tafsir. Namun karena Agnez adalah ikon Indonesia, maka penting bagi Agnez untuk memiliki sensitifitas.
Seharusnya, dalam menjawab pertanyaan dalam wawancara itu, Agnez bisa berbicara secara lengkap.
ADVERTISEMENT
"The truth is...but.... Saya berdarah Jerman, Jepang, China, tetapi saya adalah orang Indonesia, mencintai Indonesia," kata Firsan Nova.
"Kalau enggak, dia dianggap mencoba melepaskan diri dari kulturnya, tumpah darahnya lah, dibumbui hilangkan identitas untuk gampang mendunia," ujar Firsan.
Lalu, apa yang harus dilakukan Agnez?
Setidaknya ada enam hal yang bisa dilakukan oleh Agnez untuk meredam polemik yang bahkan pihak istana sampai ikut berkomentar. Di antaranya Agnez bisa mengklarifikasi bahwa secara darah dia memang tidak Indonesia, namun dia harus mengklarifikasi mengapa ia mengatakan itu.
Selanjutnya Firsan juga menyarankan Agnez untuk menyampaikan permintaan maaf. Menurut Managing Director Nexus Risk Mitigation and Strategic ini, meminta maaf bukan berarti menunjukkan bahwa Agnez bersalah.
ADVERTISEMENT
Firsan mencontohkan ketika petinju Filipina, Manny Pacquiao dihujat saat ia menyatakan tidak setuju dengan gay.
"Dia diserang sana-sini, akhirnya dia minta maaf tetapi dia tetap menyampaikan posisinya dalam isu tersebut. Artinya maaf kita itu tidak serta merta merasa bersalah tapi merasa menyinggung, tapi Agnez tidak perlu merasa bersalah," ujar dia.
"Di sini pun saya melihat masalah ego saja, seberapa dewasa Agnez menyikapi hal ini," kata Firsan.
Namun satu hal yang pasti, menurut Firsan, masalah ini tidak akan mempengaruhi karier Agnez di dunia internasional.
"Saya rasa (ini) isinya isu Indonesia, orang luar enggak akan peduli," kata Firsan.
Agnez sendiri, dalam unggahan di akun Instagram miliknya, telah memberikan klarifikasi. Pelantun 'Jera' ini mengatakan bahwa dirinya selama ini tumbuh dalam keragaman budaya.
ADVERTISEMENT
"Aku tumbuh dalam keberagaman budaya. Inklusivitas budaya adalah apa yang aku perjuangkan," tulis Agnez seperti dilihat kumparan dalam akun instagramnya, @agnezmo, Selasa (26/11).
"Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tapi tetap satu. Senang ketika saya bisa dapat berbagi sesuatu tentang saya dan negara saya," tulis Agnez.
Ia pun menuliskan bahwa dirinya akan selalu mewakili Indonesia.
"#indonesia represents," tulisnya.