Petisi Pembangunan Patung Didi Kempot: Penebusan Dosa untuk Pakdhe

14 Mei 2020 16:22 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musisi Didi Kempot usai konferensi pers jelang konser 30 tahun berkarya dikawasan TMII, Jakarta, Selasa, (10/3/2020). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Musisi Didi Kempot usai konferensi pers jelang konser 30 tahun berkarya dikawasan TMII, Jakarta, Selasa, (10/3/2020). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Saat ini, petisi pembangunan patung atau memoribilia Didi Kempot di change.org sudah mendapatkan hampir 30 ribu tanda tangan. Petisi tersebut dibuat oleh Hanindha Cholanda, lelaki 26 tahun yang merupakan warga Solo.
ADVERTISEMENT
Lelaki yang akrab dipanggil Nindha itu membuat petisi sebagai bentuk penghargaan bagi Didi Kempot yang meninggal karena serangan jantung pada 5 Mei lalu.
Karya-karyanya yang dinikmati seluruh generasi dan ramainya anak-anak muda yang menjogeti dan menangisi patah hati mereka di setiap konser adalah beberapa hal yang mendorong Nindha untuk bersikap.
Ada alasan lain yang tak kalah penting. Nindha bilang, petisi yang dia buat adalah penebusan dosa untuk mendiang pelantun Banyu Langit tersebut.
"Penebusan dosa kita sama Pakdhe Didi. Zaman dulu, 10-20 tahun lalu, kita beli VCD bajakan Pakdhe. Nonton gratisan konsernya. Setahun terakhir, semua orang berlomba-lomba mencari beliau. Semua orang suka lagunya, beli album fisiknya yang belakangan ini diurus sama Erix Soekamti," jelas Nindha.
ADVERTISEMENT
"Setelah beliau enggak ada, ini penebusan dosa yang dulu-dulu. Bukan cuma warga Solo, semua orang juga. Didi Kempot ini memang fenomena nasional," lanjutnya.
Didi Kempot. Foto: Dok. Istimewa
Bagi lelaki yang bekerja di rumah makan milik pribadi ini, seorang seniman adalah pahlawan untuk banyak orang. Karena, semua orang pasti pernah relate dengan sesuatu yang dibuat para seniman, mulai dari lukisan, patung, hingga lagu.
"Jadi, ya, bagaimana agar masyarakat ini lebih menghargai seniman. Kebetulan, aku lebih paham di musik, jadi mungkin concern-ku di musik. Dasarnya sama, seniman itu pahlawan untuk kita semua. Dia enggak ngangkat senjata, tapi dia bisa membuat kita menjalani hidup dengan lebih happy," terang Nindha.