Pihak Atalarik Syach Sebut Psikis Tsania Marwa Tak Stabil Usai Cerai

26 Juni 2019 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atalarik Syach dan Tsania Marwa. Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Atalarik Syach dan Tsania Marwa. Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sidang hak asuh anak antara Atalarik Syach dan Tsania Marwa kembali digelar di Pengadilan Agama Cibinong, Jawa Barat, Rabu (26/6). Sidang kali ini beragendakan mendengarkan keterangan saksi dan pembuktian dari pihak Atalarik.
ADVERTISEMENT
Sidang berlangsung selama sekitar dua jam. Ditemui usai sidang, Atalarik tidak mau banyak berkomentar mengenai jalannya persidangan. Ia meminta hal itu ditanyakan pada Marwa. Setelah itu, ia bergegas menuju mobilnya.
Kuasa hukum Atalarik Syach, Junaidi. Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Ditemui secara terpisah, kuasa hukum Atalarik Syach, Junaidi, menuturkan perihal sidang hari ini. "Kami sebagai pihak tergugat sudah menghadirkan saksi-saksi yang melawan semua kesaksian Marwa minggu lalu," kata Junaidi.
Pihak Atalarik Syach menghadirkan tiga saksi di persidangan. Ketiganya merupakan orang-orang yang dekat dengan pria berusia 46 tahun itu.
"(Para saksi) tahu tentang Atalarik dan Tsania Marwa. Bahkan kehidupan mereka sehari-hari sejak sebelum dan sudah bercerai," ucap Junaidi.
Dalam persidangan, Junaidi mengatakan pihaknya juga membeberkan mengenai kondisi anak-anak Atalarik dan Marwa, Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira. Setelah bercerai dari Marwa, hak asuh anak berada di tangan Atalarik.
ADVERTISEMENT
Menurut Junaidi, anak-anak berada dalam keadaan baik-mau itu secara fisik maupun psikis-di bawah naungan Atalarik. Selain itu, ia menambahkan, pihaknya juga membuktikan bahwa Marwa berada dalam kondisi tidak stabil sejak bercerai.
"Dia (Marwa) banyak berhalusinasi macam-macam. Sehingga kita memandang dia seorang yang cukup tidak sehat dalam lahir dan batin untuk mengurus anaknya ke depan," tutur Junaidi.
Itu sebabnya, Junaidi menyatakan, tidak ada jaminan bahwa anak akan menjadi lebih baik ketika diurus oleh Marwa. Atalarik, lanjut dia, mengharapkan bisa terus mendapat hak asuh anak. "Nanti Marwa akan diberikan cukup waktu untuk berkunjung kepada anak," ucapnya.
Tsania Marwa. Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Selain membawa tiga saksi, Junaidi menyatakan pihaknya juga membawa 16 bukti. Salah satunya adalah bukti Marwa menyerahkan hak asuh anak kepada Atalarik.
ADVERTISEMENT
"Bahwa Marwa itu dari awal memang mengatakan yang mengasuh anak Arik saja lah. (Kata Marwa), 'Saya lagi kondisi tidak sehat lahir dan batin.' Kita tunjukkan bahwa dia sekarang lahir batin tidak sehat. Macam-macam berupa surat, termasuk WA dia sendiri kita sampaikan," tutup Junaidi.
Persidangan terkait hak asuh anak antara Atalarik Syach dan Marwa akan kembali digelar pada 3 Juli mendatang. Sidang beragendakan mendengarkan keterangan saksi dari pihak Atalarik. Junaidi mengatakan, majelis hakim meminta pihaknya menghadirkan ahli yang mengetahui kondisi anak.
"Nanti kita hadirkan saksi-saksi yang berkaitan dengan kondisi anak sekarang seperti apa. Karena buktinya sudah. Jadi saksi yang kita datangkan orangnya," tutup Junaidi.
Atalarik Syach (tengah) dan Tsania Marwa (kiri) di ruang sidang Pengadilan Agama Cibinong, Jawa Barat, Rabu (10/4). Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Atalarik dan Marwa menikah pada 10 Februari 2012. Awalnya, rumah tangga mereka jauh dari kabar miring.
ADVERTISEMENT
Namun, mereka tidak dapat mempertahankan bahtera rumah tangga. Marwa dan Atalarik resmi bercerai pada 15 Agustus 2017.