Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tahun ini, promotor Rajawali Indonesia rencananya hendak menggelar Prambanan Jazz 2020 pada 3 sampai 5 Juli mendatang. Namun, pandemi COVID-19 menghantam Indonesia dan penyelenggaraan Prambanan Jazz 2020, mau tidak mau, harus ikut terdampak.
Anas Alimi, CEO Rajawali Indonesia, menggelar konferensi pers virtual untuk mengabarkan nasib Prambanan Jazz 2020. Ia mengungkapkan, penyelenggaraan acara tersebut harus ditunda.
"Setelah banyak berdiskusi dan berkomunikasi ke sana dan ke sini, kita putuskan Prambanan Jazz 2020 harus di-postpone. Dari tanggal 3, 4, dan 5 Juli menjadi 30-31 Oktober dan 1 November 2020," kata Anas, Kamis (14/5).
Selain ditunda, penyelenggaraan Prambanan Jazz 2020 juga harus mengikuti protokol penanganan COVID-19 sesuai Kemenparekraf. Anas kemudian menjelaskan seperti apa protokol tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, konsepnya masih didiskusikan. Tapi, bisa saja begini, misalnya, festival kami menyediakan termograf, bisa juga digelar rapid test atau penonton harus membawa surat bebas COVID-19. Ya, jadi seperti di bandara gitu, ya," tuturnya.
"Protokol ini tentu membuat kuota (Prambanan Jazz 2020) tidak bisa sesuai perkiraan awal. Jadi, kalau tahun kemarin ada 50 ribu pengunjung, tahun ini separuhnya," sambung Anas.
Orang-orang yang sudah membeli tiket tidak perlu melakukan refund atau penambahan biaya untuk menonton Prambanan Jazz 2020 pada 30-31 Oktober dan 1 November mendatang. Namun, yang baru ingin membeli tiket sepertinya harus bersabar terlebih dahulu.
"Sekarang kita sudah sampai di Pre-sale 2. Nanti akan ada satu kategori baru, yaitu Standing untuk 3 day pass yang special show. Tapi, untuk sementara waktu, pembelian tiket kita close dulu. Kita baru akan buka kembali pada Senin mendatang," ujar Tovic Raharja, tim penyelenggara Prambanan Jazz 2020 .
ADVERTISEMENT
Meski banyak keterbatasan, Anas Alimi berharap Prambanan Jazz 2020 tetap bisa digelar. Sebab, festival musik dipercaya bisa membangkitkan mental dan semangat masyarakat Indonesia pascapandemi COVID-19.
"Ini bisa menjadi salah satu cara paling efektif dan efisien untuk membangkitkan, recover, kondisi psikologis masyarakat dan ekonomi setelah pandemi ini sudah berlalu," kata Anas.