Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Rendy Pandugo Suka Bikin Lagu Cinta: daripada Ngomongin Politik, Enggak Ngerti
21 Februari 2020 11:19 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
EP Chapter One memuat tiga lagu. Dari ketiganya, hanya Edge of The Heart yang merupakan lagu baru. Sisanya, Why dan Underwater, merupakan versi daur ulang—piano version—dari lagu yang telah dirilis sebelumnya.
Edge of The Heart berkisah tentang dua insan yang terjebak dalam cinta terlarang. Keduanya, dalam lagu itu, diceritakan sadar betul bahwa mereka tak akan pernah bisa bersatu.
Lumrah halnya ketika seorang penyanyi menciptakan lagu dari pengalaman pribadinya. Namun, bukan itu yang terjadi pada Rendy Pandugo terkait Edge of The Heart.
"Gue rasa, (inspirasinya) dari banyak orang, khususnya yang sering terjadi di kota besar. Cuma, kalau kali ini, gue benar-benar mengarang indah. Gue pikirkan, apa saja, sih, kemungkinannya ketika punya affair kayak gitu-gitu," ujarnya saat dijumpai di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Ini adalah kesekian kalinya Rendy Pandugo membuktikan eksistensi di industri musik Tanah Air melalui lagu bertema percintaan. Diakui penyanyi berusia 34 tahun tersebut, ia memang punya kenyamanan tersendiri ketika mencipta lagu-lagu cinta.
“Gue suka saja, sih, bikin lagu tentang cinta. Ya, mungkin cinta terlarang itu cukup luas, sih, dan panjang bahasannya. Gue rasa, akan lebih intimate dan relate saja ke banyak orang. Daripada gue harus ngomongin politik, which is gue enggak ngerti juga. Daripada memaksakan di situ, ya sudah, gue lebih baik ngomongin cinta,” pungkas Rendy Pandugo.
Kini, ketiga lagu yang dimuat dalam EP Chapter One, termasuk Edge of The Heart, sudah dapat dinikmati di platform streaming musik. Rencananya, tahun ini, Rendy Pandugo juga akan meluncurkan EP Chapter Two yang berisi tiga lagu baru.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:26 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini