Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Industri perfilman Tanah Air sudah mulai menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan. Beberapa film pun menggunakan teknologi Computer-Generated Imagery (CGI).
ADVERTISEMENT
“Menurut saya, perkembangan teknologi mereka sudah jauh melampaui zaman, sementara kita baru sedang memulainya,” ujar Reza saat ditemui di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Kamis (31/10).
Meski begitu, pria kelahiran Bogor, Jawa Barat, ini mengaku bangga saat mengetahui sineas Indonesia mulai menggunakan CGI di film-filmnya.
“Bisa saya bilang, 3 sampai 5 tahun ke belakang, Indonesia sudah mulai aktif menggunakan efek CGI, itu adalah sesuatu yang membanggakan,” tutur Reza Rahadian .
“Apalagi kalau dikerjakan dengan anak-anak muda kita sendiri. Mereka berusaha membuat efek CGI sehalus mungkin, sebagus mungkin dan itu sesuatu yang patut kita apresiasi,” sambungnya.
Di film ‘Habibie & Ainun 3’, wajah Reza dibuat menyerupai mendiang BJ Habibie ketika masih muda dengan menggunakan CGI.
ADVERTISEMENT
Pria 32 tahun ini pun merasa cukup kesulitan ketika melakukan syuting sambil menggunakan CGI. Secara teknis, film ini paling ribet dibanding film ‘Habibie & Ainun’ (2012) dan ‘Rudy Habibie’ (2016).
“Agak repot memang. Jadi, ada body double, ada pemeran pengganti yang mukanya enggak diambil. Pakai mukanya, dikasih blue screen dan saya harus mengisi adegan itu, jadi itu double take. Gantian dan sesuai kebutuhan, baru saya isi dan ambil bagian muka di-cropping,” pungkas Reza Rahadian .