Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Industri musik Indonesia kembali dirundung duka. Penyanyi senior Rama Aiphama meninggal dunia di usia 63 tahun pada hari ini, Rabu (11/3).
ADVERTISEMENT
Menurut anak keduanya, Kemal, kepergian Rama Aiphama sangat mendadak. Pelantun lagu Dinda Bestari itu hanya mengeluhkan penyakit lambung jelang akhir hayatnya.
"Malam kemarin itu dia mengeluh, perut sakit parah. Enggak kayak biasanyalah. Sampai jam tiga pagi, perutnya masih sakit terus," ungkap Kemal Aiphama ketika ditemui di rumah duka di kawasan Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur, Rabu (11/3).
Ia mengaku menemani almarhum hingga subuh. Sebelum mengembuskan napas terakhir, Rama Aiphama sempat memintanya menemani untuk ke toilet.
"Saya temani terus Abah sampai subuh. Begitu mulai enakan, subuh gitu, Abah bilang, minta ditemenin ke kamar kecil. Saat saya angkat, mau jalan ke kamar kecil, jalan dikit doang, sudah jatuh dan enggak bisa bangun lagi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada penyakit kayak diabetes gitu, enggak ada. Saya lumayan shock. Paling kalau sakit itu masuk angin atau apa, kecapekan, kurang tidur," ungkapnya.
Kemal Aiphama melanjutkan, akhir-akhir ini ayahnya sedang tidak terlalu sibuk. Hanya saja, Rama Aiphama memang sempat banyak beraktivitas saat merilis single religi beberapa waktu lalu.
Diungkap Kemal, Rama Aiphama sesungguhnya tengah berencana untuk membuat album baru. Namun, nyatanya, proyek tersebut gagal terselesaikan.
"Jadi, sebenarnya, tahun ini, tuh, ada niatan proyek album. Tapi, ternyata Tuhan berkehendak lain," kata Kemal Aiphama sambil menundukkan wajah.
Jenazah Rama Aiphama rencananya akan dikebumikan di TPU Al Muchdar, Cimanggis, hari ini usai salat asar.
ADVERTISEMENT