Slamet Rahardjo: Aktor yang Bawa Pulang Piala Citra sebagai Sutradara

13 November 2018 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Throwback Slamet Rahardjo (Foto: Munady/istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Throwback Slamet Rahardjo (Foto: Munady/istimewa)
ADVERTISEMENT
Slamet Rahardjo merupakan salah satu aktor senior yang masih eksis hingga saat ini. Pria kelahiran Serang, 21 Januari 1949 tersebut sangat loyal dengan industri perfilman di Indonesia. Puluhan judul film pernah dimainkan pemilik nama asli Slamet Rahardjo Djarot tersebut.
ADVERTISEMENT
Slamet Rahardjo mengawali kariernya di dunia hiburan saat bergabung dengan Teater Populer bersama sutradara legendaris Indonesia, Teguh Karya, sekitar tahun 1968. Berawal dari teater itulah, Slamet menjelajahi dirinya untuk terus berkarya di dunia seni peran.
Bersama dengan Teguh Karya, Slamet memulai debut aktingnya saat membintangi film 'Wadjah Seorang Laki-Laki' pada tahun 1971. Dalam film itu, pria kelahiran Serang tersebut juga beradu akting dengan Rima Melati, Laila Sari, Titi Qadarsih, hingga Henki Solaiman.
Tak gampang memang bagi seorang aktor untuk terus berkarya di dunia hiburan. Mereka dituntut untuk mampu memerankan sejumlah karakter yang diinginkan oleh sutradara. Tak jarang, karakter yang dimainkan tersebut sangat jauh berbeda dengan karakter pribadi aslinya.
Saat ini, meski banyak artis pendatang baru, kegigihan Slamet untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman patut diapresiasi. Setelah membintangi film perdananya, kakak kandung Eros Djarot tersebut mendapatkan banyak tawaran untuk bermain film. Tak kurang dari 45 film pernah dimainkan oleh Slamet Rahardjo, tentunya dengan beragam karakter.
Slamet Rahardjo. (Foto: Dok. encyclopedia.jakarta-tourism.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Slamet Rahardjo. (Foto: Dok. encyclopedia.jakarta-tourism.go.id)
Untuk film-film era '70-an dan '80-an, Slamet pernah bermain dalam beberapa film seperti 'Ranjang Pengantin' (1974), 'Badai Pasti Berlalu' (1977), 'Ponirah Terpidana' (1983), 'Cut Nyak Dhien' (1988), 'Kodrat' (1986), hingga 'Langitku Rumahku' (1990).
ADVERTISEMENT
Sementara pada tahun 2000a-n, Slamet hadir dalam film 'Pasir Berbisik' (2001), 'Ruang' (2006), 'Badai Pasti Berlalu' (2007), 'Laskar Pelangi' (2008), 'Ketika Cinta Bertasbih' (2009), 'Alangkah Lucunya Negeri Ini' (2010), 'Sang Pencerah' (2010), 'Sweet 20', 'Critical Eleven', hingga 'Petualangan Menangkap Petir' (2018).
Slamet Rahardjo. (Foto: Instagram/@shafiraretro )
zoom-in-whitePerbesar
Slamet Rahardjo. (Foto: Instagram/@shafiraretro )
Tak hanya berakting, Slamet Rahardjo juga beberapa kali bertindak sebagai sutradara. Film seperti Kembang Kertas (1985), Kodrat (1986), hingga Kasmaran (1987) adalah film-film yang ia garap.
Tak heran apabila konsistensinya di dunia perfilman Tanah Air diganjar oleh sejumlah penghargaan. Seperti, Piala Citra untuk kategori 'Aktor Utama' atas perannya dalam film 'Ranjang Pengantin' dan 'Di Balik Kelambu'. Slamet juga pernah membawa pulang Piala Citra dari Festival Film Indonesia 1980 di Semarang, Jawa Tengah, sebagai sutradara terbaik kedua lewat film 'Rembulan dan Matahari' dan 'Kembang Kertas'.
Slamet Rahardjo. (Foto: Instagram/@eztheretek)
zoom-in-whitePerbesar
Slamet Rahardjo. (Foto: Instagram/@eztheretek)
Selain itu, Slamet juga pernah memenangkan Piala Citra sebagai sutradara lewat film 'Kodrat', mendapat penghargaan 'Aktor Terpuji' dari Festival Film Bandung 2004 lewat sinetron 'Kepadamu Aku Pasrah', serta Piala Citra FFI 2015 untuk kategori 'Pemeran Pendukung Pria Terbaik'.
Slamet Rahardjo. (Foto: Instagram/nrvsnaps)
zoom-in-whitePerbesar
Slamet Rahardjo. (Foto: Instagram/nrvsnaps)
Tak hanya film, Slamet Rahardjo juga hadir dalam video klip. Beberapa waktu lalu, Slamet Rahardjo menjadi model video klip Mocca yang berjudul 'Teman Sejati'. Dia beradu akting dengan aktris Niniek L. Karim dalam video klip tersebut.
ADVERTISEMENT