Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Pukul 04.00 WIB pagi tadi salah satu teman seangkatan saya di SMU 70 dulu telah meninggal dunia karena COVID-19. Umurnya masih 34 tahun, orangnya baik dan pintar,” tulis Raditya Dika, Minggu (22/3).
Raditya Dika mengatakan temannya merupakan seorang dokter. Menurut pria 35 tahun itu, temannya tersebut terpapar corona saat sedang bertugas.
Berkaca dari peristiwa yang dialami temannya tersebut, Raditya Dika mengimbau anak muda supaya tidak meremehkan penyebaran corona.
“Teman-teman, virus ini serius. Jangan diremehkan. Jaga diri baik-baik. Semua orang bisa kena dan jadi korban,” tulis Dika.
Pemain film Single ini mengimbau orang-orang supaya tidak keluar rumah apabila tak ada kegiatan yang penting. “Please kalau memang bisa, di rumah aja,” tulis Dika.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Dika juga mengajak masyarakat untuk ikut berdonasi alat pelindung diri. Nantinya alat tersebut diberikan kepada para tenaga kesehatan yang sedang bertugas.
“Jangan timbun masker, sarung tangan, mereka lebih butuh itu semua daripada kita. Stay safe semuanya,” tulis Raditya Dika .
Sebelumnya, WHO sempat membahas terkait pandemi virus corona yang semakin hari semakin meluas penyebarannya. WHO meminta kepada seluruh remaja di dunia untuk tidak meremehkan virus corona.
"Kalian (remaja) tidak kebal dengan virus ini," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers di Jenewa dikutip dari AFP.
WHO tidak menampik tingkat kematian remaja yang disebabkan oleh virus corona sangat kecil. Namun, tetap saja mereka yang terjangkit dapat dirawat selama berminggu-minggu di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Virus ini bisa membuat Anda masuk rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh Anda," tutur Ghebreyesus.
WHO mengingatkan para remaja untuk bijak sebelum bepergian ke luar rumah. Sebab, bukan tidak mungkin mereka akan menularkan virus ini kepada orang yang berusia lanjut yang memiliki potensi kematian sangat tinggi.
"Jika Anda tidak sakit, pilihan yang Anda ambil tentang ke mana Anda pergi, itu bisa menentukan hidup dan mati orang lain," ucap Ghebreyesus.iqba