Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tentang Kematian Davos Seaworth dan Musim Baru 'Game of Thrones'
8 April 2017 10:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
'Game of Thrones' menjadi terkenal sebagai serial televisi yang gemar membunuh tokohnya tanpa bisa diterka kapan dan bagaimana caranya. Tokoh seperti Eddard Stark (Sean Bean), Stannis Baratheon (Stephen Dillane), dan Shireen Baratheon (Kerry Ingram) hanyalah segelintir karakter yang dimatikan sepanjang musim pertama hingga keenam.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Jon Snow sempat mati sesaat ketika episode finale musim kelima.
Nasib itu tidak dirasakan oleh Ser Davos Seaworth yang diperankan oleh Liam Cunningham. Di serial TV itu, Davos berumur panjang--untungnya. Mungkin penonton mulai bertanya-tanya seperti apa nasibnya di penghujung 'Game of Thrones', apakah ia juga akan bernasib nahas atau selamat dari kematian?
kumparan (kumparan.com) berkesempatan berbincang-bincang dengan pria berkebangsaan Irlandia itu. Lewat sambungan telepon, Cunningham pun berharap bahwa karakter Davos berumur panjang.
"Aku berharap kalau dia mati, dia harus mati saat umurnya sudah 90 tahun," ujar Cunningham.
Jika David Benioff, D.B. Weiss selaku pencipta 'Game of Thrones' berkata lain untuk membunuh karakter Davos, Cunningham berkelakar bahwa akan lucu nantinya jika solois Ed Sheeran yang menyanyikan lagu saat pemakamannya. Sekadar informasi, ada rumor yang mengatakan bahwa pelantun 'Shape of You' itu akan muncul sebagai cameo di musim ke-7 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Aku tidak akan berkesempatan untuk mendengarnya (Ed Sheeran bernyanyi) karena itu pemakamanku kan?" candanya.
Cunningham juga berujar bahwa ia belum terlalu memikirkannya karena 'Game of Thrones' adalah dunia imajiner di mana semuanya dapat terjadi. "Mungkin kita juga bisa memasukkan lagu The Beatles. Siapa tahu, 'kan?" ucapnya.
Sebelum 'Game of Thrones' musim ke-7 tayang tanggal 17 Juli mendatang, trailernya sudah resmi dirilis. Dari sana, penonton bisa melihat bagaimana Jon Snow, Cersei Lannister, dan Daenerys Targaryen sama-sama seperti berjalan ke arah Iron Throne. Itu memunculkan pertanyaan, siapakah yang pantas untuk menduduki takhta tersebut dari ketiganya. Lantas apa jawaban dari Cunningham?
"Mungkin bisa jadi siapa saja," jawabnya singkat.
ADVERTISEMENT
Cunningham juga berkata bahwa tidak menutup kemungkinan karakter lain yang dapat menduduki Iron Throne selain ketiga nama yang telah disebutkan. Apalagi 'Game of Thrones' terkenal dengan plotnya yang tidak terduga. Jadi, kepada siapa takhta itu diberikan akan bergantung ke mana cerita akan dibawa oleh para penulis skenario.
"Tergantung juga dengan berapa nyawa yang akan bertahan setelah ini," ucap pria berusia 55 tahun itu.
Bahkan, para pemeran 'Game of Thrones' saling bertanya mengenai hal tersebut. Tak ada seorang pun dari mereka yang bisa menerka seperti apa jalan cerita yang dibuat oleh para pencipta dan juga George R. R. Martin selaku penulis bukunya.
"Hanya orang-orang itu (David Benioff, D.B. Weiss, dan George R. R. Martin) yang tahu dan mereka tidak mengatakannya pada siapa-siapa," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pemeran Ser Davos ini mengingatkan kepada para penonton bahwa musim ke-7 akan berbeda dari enam musim sebelumnya. Selain hanya tayang sebanyak 7 episode, Cunningham mengatakan bahwa syuting untuk musim mendatang tetap membutuhkan waktu yang lama karena konfliknya pun akan lebih kompleks.
Kemudian, ia mengingatkan bahwa bahaya sudah di depan mata, yaitu dengan kehadirannya Night's King yang membawa tentara dalam jumlah banyak.
"Jadi, apapun yang kamu pikir akan terjadi, bisa jadi itu kenyataan atau malah tidak terjadi," katanya.