Review Time to Hunt: Film Action Kaya Twist dengan Kisah Bromance yang Manis

27 April 2020 7:55 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Time to Hunt dok Instagram @netflixkr
zoom-in-whitePerbesar
Time to Hunt dok Instagram @netflixkr
ADVERTISEMENT
Film Korea Time to Hunt karya Yoon Sung-hyun akhirnya telah tayang di platform streaming Netflix. Film ini dibintangi oleh Lee Je-hoon, Ahn Jae-hong, Choi Woo-shik, Park Jung-min, dan Park Hae-soo.
ADVERTISEMENT
Time to Hunt bercerita tentang Joon-seok (Lee Je-hoon) yang baru bebas dari penjara. Ia kembali ke kehidupannya yang kini sudah tidak sama lagi.
"Narkoba dan senjata. Apa yang udah terjadi?" tanya Joon-seok yang bingung.
Korea Selatan di ambang kehancuran. Banyak perusahaan gulung tikar dan menyebabkan nilai mata uang Won terpuruk.
Time to Hunt dok Instagram @netflixkr
Kenyataan ini membuat Joon-seok harus memutar otak untuk mewujudkan impiannya membeli rumah di pinggir pantai dan memulai kehidupan baru.
Dibantu oleh tiga sahabatnya, Jang-ho (Ahn Jae-hong), Gi-hoon (Choi Woo-shik), dan Sang-soo (Park Jung-min), keempat laki-laki ini mencoba untuk mencuri uang di tempat perjudian ilegal.
Mereka paham betul langkah tersebut berisiko besar. Tapi di tengah situasi ekonomi yang serba sulit, penjarahan jadi satu-satunya jalan.
ADVERTISEMENT

Penuh twist menegangkan

Film berdurasi sekitar dua jam ini mulai terasa seru saat memasuki adegan pencurian. Sebelumnya, Time to Hunt hanya menyuguhkan pembukaan yang agak berbelit dan terlalu panjang.
Tone gelap yang mendominasi film membuat sensasi menontonnya kian menegangkan. Apalagi melihat Choi Woo-shik dan kawan-kawan terlihat begitu meyakinkan sebagai kriminal gadungan.
Namun, bukan aksi perampokannya yang jadi premis utama dari film ini. Yoon Sung-hyun seakan mengingatkan penonton pada judul filmnya, Time to Hunt, dengan mendatangkan karakter Han (Park Hae-soo) sebagai pemburu.
Time to Hunt dok Instagram @netflixkr
Seusai aksi pencurian di tempat perjudian, Han menghantui keempat sahabat itu ke manapun mereka pergi. Serangkaian twist menegangkan disuguhkan Time to Hunt bertubi-tubi, tanpa membiarkan penonton untuk sedikit saja mengambil napas panjang.
ADVERTISEMENT
Twist ini juga disisipi adegan baku hantam dan tembak-tembakan yang mendebarkan. Sebuah unsur hakiki dari film aksi.

Unsur bromance jadi penyeimbang

Tapi, film ini tidak hanya tentang perkelahian dan kejar-kejaran. Time to Hunt juga menyuguhkan kisah bromance (brother-romance) yang manis.
Komitmen antara Joon-seok, Jang-ho, Gi-hoon, dan Sang-soo untuk saling menjaga, digambarkan secara jelas oleh Yoon Sung-hyun. Bikin mereka lebih terlihat seperti boyband ketimbang sekumpulan berandal.
Kehidupan pribadi mereka dengan keluarganya juga membuat film ini terasa humanis. Karakter dan latar cerita yang dibangun cukup kompleks, memberikan ruang lebih untuk kembali mengurainya di Time to Hunt ke-2 (kalau ada).