5 Makanan yang Sering Sebabkan Alergi pada Anak

26 Desember 2019 8:56 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak Alergi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Alergi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alergi pada anak bisa disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari serbuk sari, debu, jamur, obat sampai makanan. Ya Moms, makanan merupakan pemicu alergi yang paling sering menyerang si kecil. Alergi muncul saat tubuh bereaksi terhadap protein yang dianggap berbahaya bagi tubuh dan biasanya terjadi setelah anak Anda mengkonsumsi makanan tersebut.
Ilustrasi Anak Alergi Foto: Shutterstock
Gejala dari alergi pun beragam, seperti ruam atau bintik merah di kulit mirip seperti digigit nyamuk, lalu bersin, mual, muntah, diare hingga syok anafilaktik. Reaksi alergi terhadap makanan juga bervariasi, mulai dari ringan sampai berat.
ADVERTISEMENT
Tapi jenis makanan seperti apa sih yang paling banyak memicu alergi si kecil? Dikutip dari buku Mengenal Alergi pada Anak karya Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), berikut 5 makanan yang kerap memicu alergi anak.
1. Protein Susu Sapi
Balita tidak perlu minum susu formula Foto: Shutterstock
Protein susu sapi merupakan protein asing pertama yang dikenal bayi. Meski begitu, beberapa anak mungkin alergi terhadapnya. Alergi protein susu sapi ditandai dengan adanya masalah pada saluran cerna seperti diare dan muntah.
Yang perlu Anda ketahui. anak tak melulu alergi terhadap protein susu sapi dalam bentuk susu murni. Bisa juga dalam bentuk lain yang mengandung susu, seperti es krim, keju hingga kue. Tapi tenang, Moms, anak yang punya alergi terhadap susu sapi tidak selalu alergi terhadap daging sapi atau bulu sapi.
ADVERTISEMENT
2. Telur Ayam
Ilustrasi telur ayam Foto: Thinkstock
Selain protein susu sapi, telur ayam juga bisa menjadi pemicu alergi anak. Apalagi anak yang menderita dermatitis atopik biasanya juga akan alergi terhadap telur.
Kuning telur dianggap kurang alergenik dari pada putih telur. Sementara putih telur sendiri mengandung sekitar 23 glikoprotein, dan yang menjadi alergen utama adalah ovalbumin, ovomucoid, dan ovotransferrin.
Sama seperti protein susu sapi, anak yang punya alergi telur belum tentu juga alergi pada daging dan bulu ayam, Moms.
3. Kacang-kacangan
Ilustrasi Kacang-kacangan Foto: Shutterstock/Liliya Kandrashevich
Ada juga anak yang alergi terhadap kacang-kacangan, seperti kacang tanah dan kacang mete. Alergi terhadap kacang-kacangan biasanya tergolong dalam kategori alergi ringan. Gejala awal alergi pada kacang umumnya ditandai dengan gatal di tenggorokan.
ADVERTISEMENT
4. Seafood
Ilustrasi ikan salem atau Pacific Mackerel. Foto: Shutter Stock
Ikan terutama ikan laut merupakan alergen paling kuat. Bentuk reaksi alergi yang sering terjadi berupa biduran atau asma. Bahkan, pada anak yang sangat sensitif, hanya dengan mencium bau ikan yang dimasak juga dapat menimbulkan sesak napas atau bersin.
Selain ikan, jenis hidangan laut lainnya yang kerap menimbulkan alergi adalah udang, lobster, dan kepiting. Dengan gejala yang sering timbul adalah urtikaria serta angioedema atau pembengkakan jaringan luar kulit.
5. Gandum
Tepung gandum Foto: Thinkstock
Biasanya gandum dalam bentuk tepung bisa menimbulkan reaksi alergi apabila dihirup. Sementara bila sudah dimakan oleh anak tidak selalu menimbulkan alergi karena gandum dicerna oleh enzim pencernaan di lambung.