7 Penyebab Stres dan Kecemasan pada Anak

10 Januari 2020 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak yang takut. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak yang takut. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Stres dan kecemasan tak hanya dialami orang dewasa, tapi juga bisa menimpa anak. Apalagi kebanyakan anak belum mampu atau enggan mengungkap atau mengidentifikasi yang dirasakannya, sehingga sulit untuk bercerita pada orang tua. Oleh sebab itu, banyak orang tua yang akhirnya tidak menyadari dan sering mengabaikan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Anak yang stres dan cemas biasanya akan terlihat sulit berkonsentrasi, murung, cepat marah, jadi penyendiri, tidak ingin sekolah, kehilangan nafsu makan, tiba-tiba mengompol, dan mengalami masalah tidur. Lalu, apa saja sumber stres anak-anak?
Merangkumnya dari Very Well Family, berikut ulasannya:
Ilustrasi anak yang cemas dan takut. Foto: Shutter Stock
1. Perubahan dalam Keluarga
Perubahan besar dalam hidup suatu keluarga, bisa meliputi perceraian orang tua, kematian salah satu anggota keluarga, pindah rumah, atau kelahiran saudara baru. Hal-hal tersebut bisa membuat anak jadi tertekan. Sebab hal ini rupanya bisa mengguncang rasa aman dalam dirinya, Moms, sehingga ia mudah bingung dan cemas.
2. Jadwal yang Terlalu Padat
Terus-menerus melakukan aktivitas berulang dan terlampau padat bisa menimbulkan stres pula pada anak. Misalnya dalam beberapa bulan ia hanya pergi ke sekolah-tempat les-rumah dan begitu seterusnya, hingga mungkin membuat anak tak punya waktu untuk bermain dan beristirahat. Pastikan saat Anda ingin memasukan jadwal acara ke agenda anak, tidak sampai membuatnya kelelahan, Moms.
Anak yang ingin berprestasi. Foto: Shutterstock
3. Tekanan Akademik
ADVERTISEMENT
Banyak anak yang mengalami kecemasan karena keinginannya untuk berprestasi di sekolah. Tekanan akademis sangat umum terjadi, sebab si kecil yang takut melakukan kesalahan atau takut tidak dinilai pandai di sekolah.
4. Kepopuleran
Bagi anak-anak usia sekolah yang lebih muda, kecemasan akan perpisahan dengan orang tua bisa menjadi masalah umum. Seiring bertambahnya usia, sebagian besar anak ingin menyesuaikan diri dengan anak-anak lain agar menjadi populer. Ini karena perasaan takut dikucilkan biasanya menjadi masalah begitu anak-anak usia sekolah.
5. Bullying
Bullying atau perisakan adalah masalah serius bagi anak. Secara halus atau jelas, bisa berakibat kerusakan fisik dan mentalnya. Anak-anak yang diintimidasi, sering merasa malu menjadi sasaran, selain itu mereka mungkin menyembunyikan intimidasi tersebut dari orang tua atau guru, karena takut menarik perhatian pada kelemahan yang mereka rasakan.
Ilustrasi anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock
6. Melihat Foto yang Mengerikan
ADVERTISEMENT
Gambar-gambar menyeramkan seperti bencana alam, peperangan, serta berita terorisme bisa membuat anak merasa ngeri. Pasalnya, anak dapat berpikir dan membayangkan bila kejadian itu akan terjadi pada dirinya atau keluarganya.
7. Menonton Film Horor
Bila Anda gemar menonton film horor, tapi mungkin tidak demikian dengan anak. Karena sekalipun ceritanya fiksi, tapi bisa menimbulkan ketakutan dan stres pada anak, Moms. Untuk itu pentingnya memberikan film yang sesuai usia si kecil.
Film Horor Annabelle Foto: Warner Bros
Selain ketujuh hal di atas, sangat mungkin masih ada penyebab lain yang membuat anak stres dan mengalami kecemasan berlebihan. Anak mendapat bantuan dan pengarahan yang tepat dalam mengelola stresnya itu, jelas penting dilakukan. Untuk itu, bangunlah komunikasi yang hangat dan lancar, agar si kecil secara sukarela terbuka dengan Anda.
ADVERTISEMENT