ASI Hanya Keluar di Satu Payudara, Normalkah?

28 November 2019 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
menyusui - POTRAIT Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
menyusui - POTRAIT Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan hanya butuh ASI eksklusif untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Ya Moms, di usia itu, sumber makanan yang paling sesuai dengan pencernaan bayi sebenarnya hanyalah ASI.
ADVERTISEMENT
Meski proses menyusui adalah hal yang alamiah, bukan berarti ibu dan bayi tidak belajar sama sama sekali. Bayi baru lahir perlu belajar cara menyusu yang benar. Sementara itu, ibu juga perlu belajar memposisikan bayi dengan tepat saat menyusui.
Posisi dan pelekatan yang tidak tepat saat menyusui bisa membuat bayi tidak mendapatkan ASI dengan efektif. Hal itu juga bisa membuat bayi hanya nyaman menyusu di salah satu payudara saja. Jika hal itu terjadi, jangan dibiarkan, Moms!
menyusui Foto: Shutterstock
Menurut konselor laktasi dan dokter umum, dr. Willley Eliot, menyusui hanya di satu payudara bisa menyebabkan payudara lainnya akan berhenti memproduksi ASI.
"Karena kalau (payudara) tidak dihisap oleh bayi, tidak ada rangsangan sehingga otak otomatis tidak berproduksi pada payudara yang tidak dihisap," kata dr. Willey Eliot saat dihubungi kumparanMOM lewat pesan singkat belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Isapan bayi bisa merangsang hormon prolaktin di tubuh ibu dan berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari ini berada di otak sang ibu yang nantinya akan memberikan pengaruh atau sinyal ke bagian tubuh lainnya.
menyusui bayi Foto: Shutterstock
Ketika bayi sedang menyusu, rangsangan sensorik dari puting payudara akan dikirim ke otak ibu. Kemudian otak memberikan sinyal untuk mengeluarkan hormon prolaktin yang akan kembali ke payudara melalui alirah darah dan merangsang sel-sel pembentuk ASI.
"Ibu tetap bisa memproduksi ASI pada kedua payudara, yang penting bayinya menghisap kembali," kata dokter yang juga praktik di RS Columbia Asia Medan, Sumatera Utara itu.
Namun, jika hal ini tidak mempengaruhi kelancaran ASI, sebaiknya Anda segera berkonsultasi kepada konselor atau konsultan laktasi ya, Moms.
ADVERTISEMENT