Berapa Durasi Waktu Olahraga yang Disarankan bagi Ibu Hamil?

15 November 2018 17:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Olahraga saat hamil  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Olahraga saat hamil (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Olahraga buat ibu hamil dikenal sangat bermanfaat demi tetap menjaga kebugaran tubuh, hingga mempermudah proses persalinan nantinya.
ADVERTISEMENT
Moms, seperti halnya mengikuti ajang lari marathon, proses persalinan juga perlu persiapan. Melahirkan bayi adalah semacam “marathon” bagi ibu hamil. Agar kuat menghadapi hari besar itu Anda perlu persiapan panjang salah satunya dengan rutin berolahraga.
Hal itu dipaparkan oleh Adianti Reksoprodjo, prenatal dan postnatal trainer dari Fit Mum and Bub. Menurutnya, olahraga merupakan investasi bagi tubuh ibu hamil agar selalu bugar. Namun ia juga mengingatkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil sebelum berolahraga.
ilustrasi kelas pranatal untuk ibu hamil (Foto: Pixabay )
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kelas pranatal untuk ibu hamil (Foto: Pixabay )
Salah satunya adalah Anda harus tahu kapan waktunya untuk berhenti. Ibu hamil harus beristirahat ketika mulai tersengal-sengal saat berolahraga.
“Ibu hamil tidak boleh tersengal-tersengal. Harus berhenti sebentar untuk menurunkan detak jantung. Selalu dengarkan badan ibu ketika berolahraga. Jika pusing, deg-degan, sakit di dada, jangan diteruskan. Sebaiknya istirahat,” papar Adianti saat di acara community gathering yang digelar Babyologist x Prenagen dan Dr Brown’s, pada Rabu (14/11).
ADVERTISEMENT
Pernyataan senada juga dipaparkan oleh dr N.B. Donny A.M., Sp.OG, dokter spesialis kandungan RS Hermina Kemayoran. Ibu hamil memang boleh berolahraga, asal tahu batasannya.
dr N.B. Donny A.M., Sp.OG di Community Gathering Babyologist. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
dr N.B. Donny A.M., Sp.OG di Community Gathering Babyologist. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
“Ibu hamil sebenarnya kan bukan pasien. Dia bukan orang sakit, jadi boleh saja beraktivitas, bekerja pun boleh. Namun tidak berlebihan aktivitas fisiknya. Disarankan dalam satu minggu maksimal 150 menit untuk berolahraga,” jelas dr Donny kepada kumparanMOM.
Jika dalam seminggu Anda punya jatah 150 menit, dibagi saja ke dalam 7 hari. Kira-kira Anda bisa berolahraga sekitar 21 menit tiap hari. Jalan kaki sekitar komplek perumahan di pagi hari juga bisa dianggap sebagai olahraga lho, Moms.
Perlu diingat, tak semua ibu hamil disarankan berolahraga. Ada beberapa kondisi di mana ibu hamil sebaiknya menghindarinya. Misalnya ibu hamil yang punya kelainan jantung atau paru-paru, punya riwayat melahirkan prematur, mengalami preeklampsia atau plasenta previa, mengandung bayi kecil atau bayi kembar.
ADVERTISEMENT